Kampanyekan Sekolah Sehat Kemendikbudristek Gelar Festival Permainan Tradisional

SURABAYA (Realita)- Dalam rangka kampanye Sekolah Sehat, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) ajak seluruh sekolah di Surabaya terus lestarikan Permainan Tradisional. Untuk itu, Kemendikbudristek menggandeng Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar kegiatan Festival Permainan Tradisional di Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Jawa Timur, Selasa, (24/10/23). 

Direktur Sekolah Dasar Kemendikbudristek, Dr. Muhammad Hasbi mengatakan, bahwa, melalui permainan tradisional ini diharapkan bisa menjadi solusi efektif untuk mengurangi ketergantungan anak pada gawai. Sekaligus, mengajak anak anak berolahraga agar bisa mewujudkan sekolah sehat.

Baca Juga: Surabaya Raih Dua Penghargaan di Hari Otoda 2024, DPRD Puji Kinerja Wali Kota Eri Cahyadi

Permainan tradisional ini juga diharapkan dapat menarik antusiasme anak-anak untuk aktif bergerak, membiasakan aktivitas fisik melalui kegiatan sederhana yang dapat dilakukan sehari-hari, Sehingga, tubuh mereka tetap sehat dan bugar,” tutur Hasbi usai secara simbolis meresmikan Festival Permainan Tradisional didamping Walikota Surabaya Eri Cahyadi.

Menurut Hasbi, lebih dari 300 peserta didik tingkat sekolah dasar di Surabaya turut meramaikan keseruan festival permainan tradisional khas Jawa Timur seperti Sepak Bola Paku, Bakiak, Balap Karung, Kopral hingga Nekeran.

Sedangkan, untuk mensukseskan festival permaianan tradisional ini, Kemendikbudristek juga berkolaborasi dengan Komite Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional (KPOTI), orang tua, guru dan masyarakat sekitar.

Ditempat yang sama, Walikota Surabaya Eri Cahyadi mengaku bangga dan sangat mensupport program festival permainan tradisional ini. Karena, seiring dengan program Pemkot Surabaya melestarikan dolanan tradisional di lingkungan sekolah.

Baca Juga: Kota Surabaya Raih Penghargaan Penyelenggaraan Pemerintah Berkinerja Tinggi dari Kemendagri 

“Kita juga menggiatkan olahraga dan permainan tradisional. Agar, anak anak bisa mengurangi bermaian gadget. Serta, di Balai RW juga kita dorong untung terus melestarikan permainan tradisonal selain belajar dan ngaji bareng,” terang Eri.

Walikota Eri berharap, dengan digalakkan kembali permainan tradisional ini bisa membuat anak anak kembali berkumpul bermain sama sama dan mengurangi kebiasaan bermain gadget.

Rama Saputra (11) siswa SD Beringin Surabaya kelas 6 mengaku senang bisa kembali mengenal permainan tradisional dan memainkan secara langsung yang dulu hanya mengetahui dari cerita orang tua dan melihat dari youtube. 

Baca Juga: 14 Kepala Daerah di Indonesia Terima Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

“Permainan tradisional ini ternyata seru dan menyenangkan. Saya suka balap karung dan sepak bola paku. Dan yang paling asik saya dan teman temn bisa kembali kumpul dan bebas bermainan tanpa dimarahin orang tua seperti halnya bermain gadget,” ungkap Rama sembari tersenyum.

Dalam kesempatan Festival Permainan Tradisional, Kemendikbudristek juga menggelar seminar bertema “Sehat Gizi Secara Fisik” dengan menghadirkan narasumber dari PIC PDM 11 Kampanye Sekolah Sehat, Universitas Negeri Surabaya serta Kepala SD Negeri Kaliasin 1 Surabaya.ys

Editor : Redaksi

Berita Terbaru