Bidan Cantik Ditemukan Tewas Gantung Diri, Banyak yang tak Percaya Ini Bunuh Diri

TAKALAR- Warga lingkungan Tala, Kel. Sombalalemba, Kec. Pattallasang, Kab.Takalar, Sulsel dikejutkan dengan penemuan mayat gantung diri seorang bidan desa.

Bidan tersebut bernama Nur Alfrida Amd.Keb (32) berstatus PNS yang bekerja sebagai Bidan Koordinator Puskesmas Mapsu, Kec. Mapsu Kab. Takalar Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel). Nur Alfrida nekat gantung diri di kamarnya sendiri, Senin (27/11) sekitar pukul 09.00 WITA.

Menurut keterangan mertua korban Haji Husain Ma’ru (75) bahwa korban setelah sholat subuh langsung mengerjakan pekerjaan kantor dengan menggunakan laptop miliknya. Sekitar pukul 08.00 WITA, mertuanya sempat melihat korban sedang melepas mukena seusai melakukan ibadah sholat dhuha sambil menangis lalu kembali melanjutkan pekerjaan kantor didepan laptop. Haji Husain sempat pamit kepada korban untuk keluar beli makanan, sekitar pukul 09.00 WITA dia kembali ke rumah, kemudian langsung menuju kamar korban untuk memberinya sarapan, namun pintu kamar korban dalam keadaan tertutup dan terkunci dari dalam,” terangnya.

Dengan kondisi tersebut, Haji Husain menggedor-gedor tetapi tidak ada tanggapan lalu berinisiatif untuk mendobrak pintu kamar bersama tetangga. Setelah pintu kamar didobrak dirinya kaget melihat anaknya itu sudah tewas gantung diri diatas tali yang diikatkan di kayu langit-langit kamar.

Dengan kejadian itu, Polres Takalar langsung menuju lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP. Sementara dari hasil identifikasi dari Unit Inafis Polres Takalar saat diperiksa terdapat luka lilitan tali pada leher korban, luka irisan pada pergelangan tangan kiri diduga korban sempat mencoba menyayat urat nadi namun gagal, luka gores di bawah buah dada sebelah kiri dan luka terbuka pada dada sebelah kiri korban.

Korban saat diperiksa sudah dibaringkan di tempat tidur dan ditutupi sarung dan kain. Lidahnya terlihat masih terjulur dan tergigit, bagian dubur juga tampak mengeluarkan tinja, dari kelaminnya juga terdapat cairan kental berwarna putih. Ciri-ciri tersebut merupakan ciri khas korban gantung diri.

Sementara barang bukti yang sudah diamankan oleh petugas berupa tali, pisau, kursi pijakan, celana dalam, dan laptop.

Menurut keterangan dari suami korban, sebelum nekat gantung diri korban pernah berpesan tentang kegundahan hatinya karena beban kerja sebagai Bidan Koordinator Puskesmas Mapsu. Korban pada akhir-akhir ini, sering melamun dan mengeluh ingin pindah kantor. Korban juga sering bermimpi diajak seseorang untuk masuk surga.

Kondisi ekonomi korban juga sangat mapan, bahkan kedua orangtuanya belum lama ini berangkat haji.

Kasus dugaan bunuh diri bidan ini menjadi tanda tanya dikalangan publik, dimana banyak beredar issu bahwa korban dikatakan bunuh diri sementara disisi lain dari masyarakat mengatakan ada keganjilan yang diduga dibunuh oleh orang terdekatnya, Selasa (28/11/2023).

Kasat Reskrim Polres Takalar IPTU Asnawi saat wawancara bersama tim Poros Rakyat Media Group Indonesia (PRMGI) di Cafe Tene mengatakan bahwa terkait bidan puskesmas mappakkasunggu yang sementara diduga bunuh diri dengan cara gantung diri, untuk sementara kami masih melakukan pendalaman dan menunggu hasil visum, kalau sudah ada hasilnya maka kami akan melakukan rilis didepan rekan-rekan media.

“Untuk saat ini anggota kami sudah melakukan penyelidikan dengan mengumpulkan bukti-bukti dan para saksi ditempat kejadian termasuk keluarga terdekat korban, semoga secepatnya kita ketahui motif korban mengakhiri hidupnya apakah dengan cara gantung diri atau ada penyebab lain biarkan kami bekerja semaksimal mungkin,”ucapnya.

Dari hasil penelusuran tim (PRMGI) dilapangan melalui hasil wawancara bersama Kepala Puskesmas Mappasunggu Musyawirah SKM mengatakan bahwa korban sebelum meningggal dunia sebelum tiga hari yang lalu kami masih sempat sama dan bercanda dan tidak ada kendala terkait tekanan pekerjaan.ua

Baca Juga: Kakek Tua Ditemukan Gantung Diri di Pos Keamanan Proyek

Editor : Redaksi

Berita Terbaru