DUBLIN- Eks manajer sepakbola Inggris Sven-Goran Eriksson belakangan buka-bukaan dengan penyakit yang diidap. Rupanya dia tengah berjuang melawan kanker pankreas stadium akhir.
Dokter bahkan menyebut sel kanker sudah menjalar ke organ lain, sisa hidupnya 'divonis' tersisa satu tahun.
Pelatih asal Swedia yang berusia 75 tahun itu adalah pelatih asing pertama yang memegang tim Inggris dan membawanya ke perempat final Piala Dunia 2002 dan 2006 serta Euro 2004.
"Aku mengidap penyakit yang serius. Kasus terbaik dalam setahun, kasus terburukku jauh lebih sedikit. Sulit untuk mengatakannya secara pasti, jadi lebih baik tidak memikirkannya."
Eriksson, yang berkarier selama 42 tahun di bidang manajemen, mengetahui diagnosis kankernya nyaris satu tahun yang lalu. Karenanya, dia memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatan terakhirnya sebagai direktur olahraga di klub Swedia Karlstad 11 bulan lalu, karena masalah kesehatan.
"Saya saat ini berupaya menjalani kehidupan normal," kata Eriksson kepada Sporting Witness dari BBC World Service.
"Saya tidak di rumah sakit, saya kadang-kadang pergi kontrol, tetapi saya tinggal di rumah dan saya punya teman di sini. Natal dan Tahun Baru, seluruh keluarga ada di sini, banyak orang. Saya akan keluar untuk mencoba dan berolahraga sebanyak mungkin, yang jumlahnya lebih sedikit dibandingkan satu tahun yang lalu, namun saya memiliki kehidupan yang normal."
Saat dirinya mengetahui terdiagnosis kanker pankreas stadium akhir, Eriksson lebih menghargai setiap detik dan hari yang dilalui. Dirinya bersyukur ketika masih terbangun di pagi hari dalam keadaan baik-baik saja.
Sebelum didiagnosis kanker, gejala awal yang kerap dirasakan Eriksson adalah tubuhnya kerap mendadak lemas hingga terjatuh. Itu terjadi selama kurang lebih lima kali. Saat anaknya membawa Eriksson ke RS, dokter setempat mengatakan itu adalah stroke kecil.
Dokter bahkan menyebut kondisinya bisa pulih 100 persen. Namun, selang pemeriksaan berikutnya, hasil yang tak disangka terpaksa menjadi pil pahit Eriksson.
"Setelah satu hari pemeriksaan, mereka mengatakan kepada saya bahwa saya terkena lima kali stroke ringan, namun mereka mengatakan 'tidak masalah, kamu akan pulih 100 persen', tetapi kemudian kabar berikutnya mengejutkan. Mereka mengatakan saya menderita kanker yang bahkan tidak bisa dioperasi atau diangkat."
"Mereka bilang akan memberikan saya pengobatan dan obat-obatan agar saya bisa hidup selama mungkin."ik
Editor : Redaksi