Kunjungi MRMP, Ganjar: Reog Ponorogo Jadi Brand Mark Budaya Mendunia

PONOROGO (Realita)- Calon Presiden (Capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo melakukan kampanye akbar di Kabupaten Ponorogo. Saat mengunjungi komplek Monumen Reog dan Museum Ponorogo (MRMP) di Gunung Gamping (Giri Seto.red) Kecamatan Sampung Gubernur Jawa Tengah ini mengaku kagum dengan kemegahan struktur bangunan setinggi 126 meter itu. 

Kedatangan Ganjar Pranowo di Giri Seto Kecamatan Sampung sendiri, disambut 16 dadak merak Reog Ponorogo. Ribuan warga yang menunggu sejak siang, berebut berjabat tangan dengan Calon Presiden Republik Indonesia Periode 2024-2029 tersebut. 

Baca Juga: Antarkan Reog Ponorogo Diakui Dunia, Ribuan Seniman Dukung Rilis 2 Periode

Capres Ganjar Peranowo mengatakan, sebagai implementasi budaya adiluhung Reog Ponorogo, MRMP diharapkan mampu tak hanya mejadi objek wisata, namun juga menjadi wahana edukasi bagi generasi penerus yang ingin mengetahui tentang Reog. 

“ Mudah-mudahan di Ponorogo orang bisa lihat. Kalau ingin belajar dan meneliti tentang Reog  bisa datang ke sini. Semacam Reog Center lah,” ujarnya, Jumat (19/01/2024).

Ganjar menambahkan, sebagai budaya yang mendunia, Reog Ponorogo sudah sepantasnya menjadi Brand Mark (keunikan) budaya mendunia dari Indonesia. Pasalnya, di sejumlah negara yang ia kunjungi, mayoritas masyarakatnya ingin belajar tentang Reog Ponorogo dan cara memainkannya.

Baca Juga: Meriahkan Pra Olimpiade Paris, Reog Ponorogo Bakal Tampil di Perancis dan Jerman

“  Saya keliling banyak tempat di Indonesia, bahkan  ke Suriname mereka berharap sekali Reog dan cara memainkannya. Lihat  di luar jawa, orang-orang dari jawa trans, sampai  membuat reog bahannya dari plastik jadi sangat sederhana. Ekspresikan dia sampai segitu. Saya bayangkan, apa yang di Ponorogo betul-betul jadi brand  mark untuk mereka memainkan Reog,” tambahnya.

Cilegon dalam

Di lain sisi, Ganjar mengaku sebagai negara yang memiliki ke anekaragaman budaya dan kesenian, Indonesia kedepan tak hanya mengedepankan ketahanan pangan saja, namun juga ketahanan budaya, sehingga tidak mudah dipengaruhi budaya asing yang saat ini masuk ke kalangan masyarakat.

Baca Juga: Bersiap Sidang ICH UNESCO, Tim Pengusulan Reog Ponorogo Sempurnakan Dossier

“ Seni dan budaya ketahanan nasional pada ketahanan budaya itu penting, agar tidak digempur dengan budaya lain dan jadi tuan rumah,” akunnya.

Sekedar informasi, dalam kampanye akbar Ganjar di Ponorogo, Capres Paslon nomor urut 3 ini mendatangi tiga tempat, antara lain Komplek Makam Betoro Katong, Masjid Tegalsari, dan MRMP di Kecamatan Sampung. znl

Editor : Redaksi

Berita Terbaru