JAKARTA- Presiden Joko Widodo (Jokowi) disarankan segera mengganti atau mereshuffle menteri yabg berseberangan, terutama arah dukungan Pemilu 2024.
Pengamat politik dari P3S (political and public policy studies), Jerry Massie menilai, hal itu harus dilakukan agar kabinet suasana kabinet menjadi tentram dan tidak ada miss informasi.
Baca Juga: Direktur P3S: Pengangkatan 127 ASN di Minut Sudah Prosedural, Jangan Jadikan Komoditas Politik
“Perlu juga Jokowi mereshufle menteri lain yang berseberangan biar kabinet aman dan nyaman tak ada miss informasi dan disinformasi,” kata Jerry di Jakarta, Kamis (31/1/2024).
Selain itu, menteri-menteri yang bersebrangan tersebut juga menurut Jerry akan menjadi sembilu atau ancaman bagi paslon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
“Soalnya ini akan menjadi duri dalam daging dan menjadi ancaman Prabowo-Gibran tentunya,” tambahnya.
Jerry menambahkan, akan lebih baik jika menteri yang berbeda arah dukungan tersebut lebih baik digantikan dengan yang berasal dari koalisi parpol Prabowo-Gibran.
Baca Juga: Pemerintahan Prabowo Diminta Tak Pakai Jasa Buzzer dan Influencer
Atau bisa digantikan dengan sosok yang independen, alias tidak terikat dengan parpol manapun.
“Menteri aspek politis. Kalau Jokowi mengganti menteri dengan yang tergabung di koalisi Prabowo atau independen tak masalah,” pungkas Jerry.
Seperti diketahui, mengangkat atau memberhentikan menteri adalah hak preogratif presiden. Artinya, Jokowi bebas untuk mereshuffle menteri kapan pun jika sudah tidak sejalan dengan pemerintahan.
Baca Juga: Menterinya Dipreteli, PDIP: Jokowi Main Politik Kotor, Omong Kosong
Adapun sejumlah menteri yang bisa dikatakan bersebrangan tersebut, seperti menteri dari PDIP, yakni Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki.
Menteri PAN-RB Azwar Anas, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga, dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.jr
Editor : Redaksi