Jelang Ramadhan 1445 H, Petani Bunga Mawar di Jombang Kebanjiran Berkah

JOMBANG (Realita) - Mendekati bulan puasa Ramadhan 2024, petani bunga mawar di Kabupaten Jombang mulai kebanjiran berkah.

Harumnya bunga mawar seharum cuan yang didapat pasangan Suwarno (44) dan Atik (40) petani bunga mawar Asal Desa Candi Mulyo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Baca Juga: Hore, Abang Becak Kebagian Berkah Ramadhan dari Walikota Madiun

Suwarno mengatakan, sejak beberapa hari lalu permintaan bunga mawar mulai mengalami peningkatan. "Ya, permintaan sejak kemarin mulai meningkat,’’ ungkap pria yang akrab disapa Datuk ini, Selasa (5/3/2024).

Dalam hari normal, ia bisa menjual sekitar 20 kilogram bunga mawar segar. Namun jelang ramadan pesanan meningkat hingga 40 kg.

”Alhamdulillah peningkatan sekitar 50 persen. Kalau sekarang harga bunga mawar kisaran Rp 50 ribu per kilogramnya, kemungkinan akan naik saat mendekati bulan Ramadhan,’’ jelas Datuk.

Tahun lalu, diungkapkannya harga bunga mawar saat megengan bisa tembus hingga Rp 200 ribu per kilogram. "Stok (bunga mawar) sampai kurang, kalau megengan dan mendekati hari raya. Kalau tahun ini kemungkinan naik, karena mengikuti permintaan pasar tapi gak tau harga berapa nanti," tuturnya.

Baca Juga: ParagonCorp Gelar Kajian Ramadan di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya

Dalam sehari Datuk bisa memanen 40-50 kilogram bunga mawar yang ditanamnya di lahan satu hektar. "Rata-rata per hari panennya segitu. Kalau nanti pas megengan insyaAllah produksinya bisa bertambah. Karena, lahan yang satunya diperkirakan berbunga mendekati megengan," kata dia.

Datuk sendiri mulai mengeluti budidaya bunga mawar merah yang biasa digunakan sebagai bunga tabur, di lahan dua hektar sejak lima tahun lalu. Lantaran, di wilayah Jombang masih minim petani yang membudidayakan bunga mawar.

"Budidaya bunga mawar ini susah-susah gampang, karena habitatnya kan di wilayah dingin. Sementara disini panas, tinggal bagaimana kita mengakalinya agar bisa tumbuh dan berbunga. Kalau sudah bisa berbunga, tinggal menikmati hasilnya. Karena pohon bunga mawar bisa bertahan hingga puluhan tahun beda dengan tanaman pacar air," tandasnya.

Baca Juga: Ketua DPP Tim Dulur Mang Heri Gelar Bukber bersama Korcam dan KSB 

Untuk saat ini Datuk hanya memenuhi pasar di wilayah Jombang saja, dan itupun ia mengaku sudah kewalahan memenuhi permintaan pedagang.

Ia mengungkapkan, dalam sehari bisa meraup omset Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta. Keuntungan akan naik jika permintaan bunga mawar mengalami kenaikan saat mendekati megengan dan Idul Fitri.

"Tahun lalu, omset gabungan megengan dan hari raya itu saja bisa Rp 60 juta. Kalau hari biasa ya, Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta," ungkap Datuk.rif

Editor : Redaksi

Berita Terbaru