BANYUASIN (Realita)- Memasuki musim kemarau, masyarakat di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, mulai mengeluhkan kekeringan air yang semakin parah.
Sumur-sumur warga yang biasanya menjadi andalan kini mengering, memperparah krisis air yang sudah lama dirasakan. Kondisi ini semakin diperburuk dengan layanan air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang tidak dapat diandalkan, Kamis (15/08/2024).
Baca Juga: PT. Pelindo Berkomitmen Mewujudkan Air Bersih dan Sanitasi Regional 2023
Walaupun warga memiliki sambungan PDAM, aliran air dari perusahaan tersebut seringkali tidak mengalir, bahkan saat musim penghujan. Di beberapa perumahan di Kelurahan Sukajadi, masalah ini sudah berlangsung selama bertahun-tahun.
Warga telah berulang kali melaporkan kondisi ini kepada pihak PDAM, namun tidak ada tindakan yang diambil. Bahkan di beberapa kawasan, air PDAM hanya mengalir sebulan sekali, dan ketika mengalir pun, airnya keruh dan tidak layak untuk dikonsumsi.
Ironisnya, meski pasokan air tidak memadai, konsumen tetap diwajibkan membayar tagihan bulanan kepada PDAM. Kondisi ini menimbulkan keluhan dan frustrasi di kalangan warga yang merasa tidak mendapatkan pelayanan yang layak sesuai dengan biaya yang mereka keluarkan.
Baca Juga: Kolaborasi Politeknik dan Pemerintah Atasi Kekeringan di Kramatwatu
Warga berharap pemerintah daerah segera turun tangan untuk menyelesaikan krisis air ini, mengingat air bersih adalah kebutuhan dasar yang harus dipenuhi, terutama di tengah musim kemarau yang semakin memperparah situasi.
H.Endy sebagai masyarakat Talang Kelapa mengungkapkan keluhannya.
Baca Juga: PT. Indocement Tunggal Prakarsa Bantu Pengadaan Air Bersih di Desa Tarjun
"Sebagai warga Kecamatan Talang Kelapa, kami sangat berharap agar masalah air bersih ini mendapatkan perhatian serius. Kondisi air dari PDAM selama beberapa tahun terakhir sangat memprihatinkan, seringkali hanya mengalir sekali dalam sebulan dan itupun airnya berwarna hitam. Kami benar-benar berharap agar ada perbaikan yang signifikan terhadap layanan PDAM ini, karena air adalah kebutuhan mendasar masyarakat,"katanya, Kamis (15/8/2024).
Kami juga mengharapkan agar Bupati yang baru menjabat dapat memberikan prioritas pada pembenahan PDAM. Kami tidak ingin program-program yang dicanangkan hanya menjadi janji-janji kosong, seperti yang terjadi di masa kepemimpinan sebelumnya. Sampai saat ini, banyak program yang telah dijanjikan, tetapi hasilnya belum terlihat nyata," keluhnya.andre
Editor : Redaksi