Ratusan Pager Milik Kelompok Hizbullah, Meledak Serentak

BEIRUT- Ratusan pager milik kelompok bersenjata Lebanon, Hizbullah, meledak serentak di seluruh Lebanon pada hari Selasa. Dalam ledakan tersebut, tercatat 9 orang tewas dan lebih dari 2.000 orang luka-luka.

Pager adalah perangkat komunikasi kecil yang umum digunakan sebelum telepon seluler populer.

Baca Juga: Mayat Wanita Dalam Koper di Kalimalang Bekasi

Perangkat tersebut menampilkan pesan teks pendek untuk pengguna yang kemudian disampaikan melalui telepon operator pusat.

Seorang pejabat Hizbullah, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan bahwa peledakan pager tersebut adalah "pelanggaran keamanan terbesar" yang pernah dialami kelompok tersebut dalam hampir satu tahun perang dengan Israel .

Ledakan itu terjadi di tengah meningkatnya kekerasan antara Israel dan Hizbullah, yang telah terlibat dalam perang lintas perbatasan sejak perang Gaza meletus Oktober lalu dalam eskalasi terburuk dalam beberapa tahun.

Belum ada komentar langsung dari militer Israeli kepada pertanyaan Reuters tentang ledakan tersebut.

Baca Juga: Tulang Belulang Manusia Ditemukan di Tepi Hutan, Diduga Sudah Meninggal 3 Bulan Lalu

Seorang wartawan Reuters melihat ambulans melaju kencang di pinggiran selatan ibu kota Beirut di tengah kepanikan yang meluas. Warga mengatakan ledakan terjadi bahkan 30 menit setelah ledakan awal. Sumber keamanan menambahkan bahwa perangkat juga meledak di selatan Lebanon.

Sekelompok orang berkerumun di pintu masuk gedung untuk memeriksa orang-orang yang mereka kenal yang mungkin terluka, kata jurnalis Reuters.

Penyiar regional menyiarkan rekaman CCTV yang memperlihatkan apa yang tampak seperti perangkat genggam kecil yang diletakkan di sebelah kasir toko kelontong tempat seseorang membayar dan tiba-tiba meledak. Dalam rekaman lain, ledakan tampak melumpuhkan seseorang yang berdiri di kios buah di area pasar. .

Baca Juga: Seorang Pelajar SMPN Satu Gumawang, Ditemukan Telah Menjadi Mayat

Pusat operasi krisis Lebanon , yang dikelola oleh kementerian kesehatan, meminta semua pekerja medis untuk pergi ke rumah sakit masing-masing guna membantu menangani banyaknya korban luka yang datang untuk perawatan darurat. Dikatakan bahwa pekerja layanan kesehatan tidak boleh menggunakan page



Editor : Redaksi

Berita Terbaru