JAKARTA (Realita)- Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri diprediksi sulit bergabung dengan koalisi pemerintahan Presiden terpilih Pemilu 2024 Prabowo Subianto. Tindak tanduk Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama tahapan Pemilu 2024 menjadi salah satu penyebabnya.
"Faktor Jokowi memengaruhi keengganan Megawati untuk bergabung dengan koalisi Prabowo," kata Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies Jerry Massie, Sabtu (19/10/2024).
Jerry mengatakan hal itu tidak lepas dari keikutsertaan anak Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, sebagai calon wakil presiden (cawapres) Prabowo. Upaya itu bahkan melibatkan Mahkamah Konstitusi (MK) melalui putusan MK Nomor 90/PUU-XXI/2023 soal syarat calon presiden (capres) dan cawapres.
"Gibran anaknya (Jokowi) yang merupakan kader sendiri (PDIP) tapi malah menjadi cawapres Prabowo," ujar dia.
Kerenggangan itu semakin terlihat saat Jokowi tak menemui Megawati saat Idulfitri 1445/2024. Bahkan, Kepala Negara tidak hadir dalam hari ulang tahun (HUT) PDIP lantaran tengah melawat ke luar negeri.
"Faktor berikutnya ialah akar rumput PDIP," papar dia.
Jerry memprediksi pendukung PDIP menolak Megawati bergabung dengan Prabowo. Sebab, mereka kecewa Jokowi tidak mendukung Ganjar Pranowo yang merupakan kolega satu partai.
"Lain ceritanya kalau Jokowi mendukung Ganjar sebagai capres PDIP, hubungan Jokowi dan Megawati pasti tetap langgeng," jelas dia.jr
Editor : Redaksi