KEDIRI (Realita) - Guna meningkatkan serta memperluas jaringan digitalisasi perbankan, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) melalui Bank Jatim Syariah Kediri telah melaunching produk digital di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri.
Bertempat di Lobby Aula Muktamar Pondok Pesantren Lirboyo, kegiatan tersebut dihadiri Direktur Operasi Bank Jatim Arif Suhirman dan Ketua Pondok Pesantren Lirboyo KH. HM Adibussoleh.
Baca Juga: Bank Jatim dan Bank Sultra Resmi Jalin Sinergitas KUB
Arif mengatakan, Bank Jatim yang merupakan banknya masyarakat Jawa Timur tidak hanya fokus dalam meningkatkan bisnisnya, tapi juga mengejar nilai atau value yang bermanfaat pada masyarakat luas.
"Seperti yang kita lakukan bersama saat ini, Bank Jatim Syariah Kediri bersinergi dengan Pondok Pesantren Lirboyo melalui bantuan 40 unit mesin Electronic Data Capture (EDC),” ungkapnya.
Bantuan tersebut guna menunjang rencana digitalisasi dalam penggunaan kartu santri untuk transaksi keuangan serta sebagai sarana kegiatan belajar mengajar melalui produk digital (sangu lirboyo).
Kartu santri tersebut nantinya juga bisa berfungsi sebagai akses pembayaran segala transaksi di dalam lingkungan pondok pesantren maupun untuk kartu absensi. Kartu itu rencananya akan dibukakan untuk 5.000 santri.
Sehingga, lanjut Arief, dengan begitu para santri tidak lagi was-was kehilangan uang dan para pengurus pondok pesantren juga akan semakin mudah dalam mengelola keuangan untuk keperluan pondok pesantren, sebab semuanya telah terdigitalisasi.
Selanjutnya terkait EDC, mesin tersebut akan dioperasikan oleh toko yang terafiliasi dengan Ponpes Lirboyo. Sebanyak 40 toko akan bekerja sama dengan Bank Jatim Syariah Kediri.
Baca Juga: KPID Jawa Timur Nobatkan Bank Jatim BUMD Peduli Penyiaran
”Mengingat tingginya kebutuhan Pondok Pesantren Lirboyo akan kemudahan layanan perbankan yang juga merupakan tanggung jawab kami, maka dalam kesempatan ini pula juga akan dilaksanakan penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) layanan keuangan melalui virtual account (VA)," tuturnya.
"Harapannya ini bisa jadi awal kelanjutan sinergitas antara Bank Jatim Syariah Kediri dengan Ponpes Lirboyo dalam upaya digitalisasi keuangan,” tegasnya. Ditambahkan, VA itu nantinya akan digunakan sebagai sarana pengganti rekening bagi santri yang memperoleh fasilitas tersebut.
Menurut Arif, di era saat ini sangat penting untuk mengadopsi digitalisasi dalam sebuah proses bisnis perbankan. Sebab, pemanfaatan digital dapat berperan untuk mengurangi kesenjangan ekonomi melalui perluasan akses layanan.
”Dengan digitalisasi, Bank Jatim dapat menjangkau masyarakat yang unbanked atau belum mendapatkan layanan keuangan dan perbankan. Sehingga ini juga berguna untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Jawa Timur,” jelasnya.
Baca Juga: Hadiah Tabungan Simpeda Bank Jatim Selesai Diundi, Total Capai Rp 6,65 Miliar
Sementara itu KH. HM Adibussoleh mengatakan, jumlah santri Lirboyo yang berada di lingkungan pesantren seluas 19 hektar ini kini mencapai 39.534 santri. Pihaknya mengucapkan apresiasi setinggi-tingginya pada Bank Jatim atas sinergitas yang telah terjalin selama ini.
”Pada dasarnya Ponpes Lirboyo terus berkomitmen untuk senantiasa meningkatkan kualitas pesantren baik dalam hal pelayanan administrasi maupun pelayanan keuangan. Salah satu cara yang digunakan adalah dengan menjalin kerja sama dengan pihak luar pesantren, termasuk dengan Bank Jatim ini," kata KH. HM Adibussoleh.
"Dengan adanya kartu santri ini diharapkan para santri makin bijak dalam mengelola keuangan dan Insya'Allah terhindar dari berbagai macam risiko yang ada di transaksi uang tunai,” pungkasnya.gan
Editor : Redaksi