SURABAYA (Realita)- Penjabat Sementara (PJs) Wali Kota Surabaya Restu Novi Widiani mengunjungi kampung tematik Wethan Wonderland Banjarsugihan RW 1 Kelurahan Banjarsugihan, Kecamatan Tandes Surabaya, Sabtu (19/10/2024). Perjalanan selanjutnya, ia mengunjungi Rumah Padat Karya produksi sabun di Kecamatan Tandes Surabaya.
PJs Restu Novi mengapresiasi langkah Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam upaya menekan angka kemiskinan melalui pemberdayaan masyarakat. Seperti, di Kecamatan Tandes, ia menyaksikan langsung upaya pemanfaatan lahan kosong menjadi lahan produktif sehingga mampu meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar.
Baca Juga: Wali Kota Eri Cahyadi Serahkan Penghargaan Proklim 2023 kepada 11 Kampung
“Luar biasa, contoh di kampung tematik bisa menjadi kawasan yang mampu menawarkan pariwisata kepada masyarakat. Tidak hanya wisatawan Surabaya yang berkunjung, tetapi juga wisatawan luar kota, bahkan luar provinsi,” kata PJs Restu Novi.
Menurutnya, upaya tersebut merupakan praktik baik reformasi birokrasi yang dikomandoi oleh camat, lurah, hingga RW setempat. “Kecamatan Tandes lincah dan gesit, itu memang sebuah perubahan dari reformasi birokrasi. Dimana Pak Camat bersama tim menjalin kerjasama dengan dunia usaha bersama OPD terkait,” ujar dia.
Selanjutnya, PJs Restu Novi meninjau keluarga miskin (gamis) yang mengelola Rumah Padat Karya produksi sabun di samping Kantor Kecamatan Tandes. Ia membeberkan, sabun yang diproduksi oleh gamis telah digunakan oleh masyarakat, lembaga, hingga sektor industri lainnya. Oleh sebab itu, ia berharap, para gamis yang mengelola Rumah Padat karya maupun warga kampung tematik Wethan Wonderland Banjarsugihan tidak lelah meningkatkan inovasinya.
Baca Juga: Kapolresta Sidoarjo Resmikan Kampung Bebas Narkoba di Tanggulangin
“Kita mendorong pemasarannya, kampung tematik sudah berhasil maka produk yang dirintis oleh gamis ini juga bisa menyusul. Kalau sudah semakin terkenal harus tumbuh inovasi baru,” bebernya.
Di sela-sela kunjungannya, PJs Restu Novi juga memastikan pelayanan kesejahteraan sosial yang diberikan oleh Pemkot Surabaya. Didampingi Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Anna Fajriatin, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Nanik Sukristina, dan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A-P2KB) Surabaya Ida Widayati, PJs Restu Novi mengunjungi sejumlah rumah warga yang kurang produktif di Kecamatan Tandes.
“Untuk lebih memastikan bahwa masyarakat Kota Surabaya mendapat perlindungan dan jaminan sosial. Hari ini (tinjauan) komplit, ada perlindungan dan jaminan sosial, serta pemberdayaan masyarakat,” jelasnya.
Baca Juga: Polisi Endus Gudang Tramadol dan Heximer di Kedoya
Sebab, menurutnya, pendampingan terhadap keluarga sangat diperlukan. Keluarga yang kurang produktif sangat rentan jatuh ke dalam kemiskinan, sehingga harus mendapat perlindungan dan jaminan sosial, serta pemberdayaan sekaligus. Ia mencontohkan, ketika seorang anak disabilitas mendapat perlindungan jaminan, maka ibunya harus mendapatkan pemberdayaan masyarakat.
“Seperti Surabaya sudah UHC (Universal Health Coverage). Semoga kampung lainnya memiliki praktik baik dan berguna bagi masyarakat Surabaya untuk meningkatkan PAD, kita sudah membuktikan bahwa PAD dalam negeri Surabaya tertinggi. Selama saya menjadi PJs Wali Kota tentu akan membangun harmonisasi ini dan nanti akan dilanjutkan oleh Bapak Eri Cahyadi setelah masa cuti,” pungkasnya.ys
Editor : Redaksi