DUBAI - Mantan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani bersumpah akan kembali ke Afghanistan untuk menegakkan keadilan bagi rakyatnya. Namun Amerika Serikat (AS) menegaskan sudah tak menganggap Ghani sebagai faktor penting.
Ghani dituduh melarikan diri dari Afghanistan dengan sejumlah besar uang, angka yang beberapa orang menyebut sekitar USD169 juta.
Baca Juga: Peralatan Militer AS Senilai Rp 102 Triliun, Ditinggal di Afghanistan
Awalnya diyakini bahwa dia telah melarikan diri ke Tajikistan atau Uzbekistan sebelum dikonfirmasi pada Rabu pagi (18/7) bahwa dia melarikan diri ke Uni Emirat Arab (UEA).
Ghani kepada publik pada Rabu dan menyatakan dia sepenuhnya bermaksud kembali ke Afghanistan dalam waktu dekat untuk memberikan "keadilan" bagi semua warga negara Afghanistan.
"Saya sedang berkonsultasi dengan orang lain sampai saya kembali sehingga saya dapat melanjutkan upaya saya untuk keadilan bagi warga Afghanistan," tutur Ghani, mengulangi bahwa dia memilih meninggalkan negaranya untuk mencegah pertumpahan darah lebih lanjut dan mencegah "bencana besar" setelahnya.
Pasukan Taliban melanggar janji untuk tidak memasuki Kabul selama akhir pekan.
Baca Juga: Total Tagihan Perawatan Covid Rp 25 Triliun, Belum Dibayar Kemenkes
Ghani juga mengambil kesempatan untuk menyangkal laporan sebelumnya bahwa dia telah meninggalkan Afghanistan dengan menggondol uang jutaan dolar.
Dia menggarisbawahi bahwa tuduhan semacam itu sepenuhnya salah dan tidak berdasar. "Itu bohong," tegas dia dalam pidatonya.
Laporan tentang Ghani yang melarikan diri dari Afghanistan dengan jutaan uang tunai muncul dari juru bicara Kedutaan Besar Rusia yang sebelumnya mengatakan kepada Sputnik bahwa Ghani pergi dengan empat mobil yang telah diisi uang sampai penuh.
Baca Juga: Demo Tuntut Keseteraan Gender, Wajah Para Wanita Afghanistan Disemprot Merica
"Mereka mencoba memasukkan sebagian uang itu ke dalam helikopter, tetapi semuanya tidak muat. Sebagian uang itu tertinggal di landasan," papar pejabat itu.
Laporan lebih lanjut menuduh jumlah dolar yang dibawa Ghani lebih dari USD169 juta. Namun, angka itu tidak pernah dapat dikonfirmasi.
"Saya berharap dalam beberapa hari mendatang kita akan mengatasi ini dan Afghanistan akan mengalami perdamaian dan stabilitas," tutur dia.sin
Editor : Redaksi