BI Jatim Adakan Jelajah UMKM dan Ponpes

SURABAYA (Realita) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur (KPw BI Jatim) gelar acara Jelajah Unit Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Pesantren 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu UMKM agar semakin berkembang.

Kegiatan ini melibatkan sejumlah wartawan dari beberapa media dan para mahasiswa penerima beasiswa BI atau Generasi Baru Indonesia (GenBI). Keberangkatan mereka secara resmi dilepas Kepala KPw BI Jatim Erwin Gunawan Hutapea di halaman Kantor BI Jatim, Rabu (06/11/2024).

Baca Juga: Hadiah Tabungan Simpeda Bank Jatim Selesai Diundi, Total Capai Rp 6,65 Miliar

Erwin memaparkan, dalam rangka mendukung kebijakan utama Bank Indonesia, pengembangan UMKM dilakukan melalui penguatan program korporatisasi, kapasitas, dan pembiayaan untuk mendorong UMKM yang produktif, kompetitif, dan berdaya tahan tinggi.

Pengembangan UMKM yang dilakukan Bank Indonesia diselaraskan dengan tugas Bank Indonesia dan sejalan dengan visi, misi, dan program strategis Bank Indonesia, sehingga difokuskan pada sasaran kebijakan, salah satunya mendukung upaya pengendalian inflasi khususnya inflasi volatile food, yang dilakukan dari sisi suplai.

Maka dari itu, cakupan framework pengembangan UMKM Bank Indonesia diarahkan pada sektor-sektor prioritas khususnya komoditas pangan strategis, dalam hal ini pada UMKM klaster pangan dan pondok pesantren mandiri.

Dukungan Bank Indonesia terhadap UMKM klaster pangan dan pondok pesantren mandiri diharapkan mampu mengembangkan produksi dan kemandirian UMKM serta pesantren secara end-to-end agar mampu bersaing dan menjaga konsistensi kualitas produknya.

Peningkatan kualitas dan kapasitas dari sisi suplai tersebut perlu diiringi dengan peningkatan awareness calon konsumen atau masyarakat terhadap produksi/ potensi UMKM dan pesantren di Jawa Timur. Hal ini diharapkan dapat menciptakan permintaan dan meningkatkan penyerapan produksi UMKM dan pengembangan pesantren mandiri secara lebih optimal.

Kegiatan Jelajah UMKM dan Pondok Pesantren ini bertujuan untuk mengedukasi dan meningkatkan literasi yang mendukung komunikasi kebijakan Bank Indonesia terkait stabilisasi harga dan digitalisasi kepada stakeholders melalui media massa sekaligus menggaungkan kepada masyarakat luas tentang keberhasilan UMKM dan pondok pesantren binaan Bank Indonesia.

"Kami percaya, melalui peran media yang ada di sini, cerita sukses mereka akan tersebar lebih luas dan menginspirasi UMKM dan Ponpes serta lebih banyak pihak untuk mendukung pengembangan UMKM dan Ponpes di Indonesia," ujarnya.

Dalam kegiatan ini, mereka akan melihat lebih dekat klaster unggulan dan pondok pesantren binaan Bank Indonesia, yaitu
Klaster Bawang Merah di Sumenep yang dikelola oleh Koperasi Permata Indah Rubaru.

Baca Juga: Bank Jatim Teken Shareholder Agreement dengan Pemprov Lampung dan Bank Lampung

Koperasi Permata Indah Rubaru ini berfokus pada produksi bawang merah dari varietas unggul khas dari Kabupaten Sumenep yang memiliki daya simpan yang lebih lama, tahan terhadap penyakit, dan dapat menjadi varietas pengendali inflasi karena bisa ditanam di luar musim.

Cilegon dalam

"Dengan dukungan inovasi teknologi seperti penggunaan lightrap dan cold storage, klaster ini mampu menjaga kualitas produk mereka hingga ke konsumen," kata Erwin.

Kemudian, mereka juga akan mendatangi Klaster Padi Organik di Mojokerto yang dikelola oleh Perkumpulan Brenjonk. Perkumpulan Brenjonk ini telah mengembangkan budidaya padi organik yang terintegrasi, mulai dari hulu hingga hilir. Tidak hanya memproduksi beras putih organik, tetapi juga beras merah, coklat, dan hitam untuk memperluas pangsa pasar.

"Perkumpulan Brenjonk ini telah menerapkan digitalisasi dalam proses produksi, salah satunya penggunaan drone untuk pemupukan yang mampu menekan biaya produksi hingga 15%. Klaster ini juga mengembangkan konsep eduwisata dan wisata kuliner berbasis pertanian organik yang semakin meningkatkan daya tarik dan pendapatan kelompok," papar Erwin.

Selain itu, mereka juga akan mendatangi Pondok Pesantren Fathul Ulum Jombang. Ponpes ini berdiri sejak tahun 2007 dan memiliki 9 unit usaha yang terdiri dari peternakan, perikanan, welding, konveksi, advertising, bakery, pertanian, toserba, dan F&B.

Baca Juga: Perkuat KUB, Bank Jatim Teken MoU dan NDA dengan Bank NTT

Ponpes Fathul Ulum telah menerapkan Internet of Things (IoT) pada pengembangan pertanian sehingga mendukung kemandirian ekonomi pesantren. Juga berhasil menjadi juara III Ponpes Unggulan Fesyar Jawa 2023.

Berikutnya Pondok Pesantren Amanatul Ummah Mojokerto, yang berdiri sejak tahun 1998 dan memiliki 11 unit usaha, antara lain perikanan, advertising, F&B, pertanian, dan laundry.

Ponpes ini telah menerapkan Internet of Things (IoT) pada pengembangan pertanian serta sistem digitalisasi pembayaran sehingga mendukung kemandirian ekonomi pesantren. Selain itu, berhasil menjadi juara III Ponpes Unggulan Fesyar Jawa 2024.

Kedua UMKM klaster dan Ponpes dimaksud juga telah menggunakan QRIS dalam pembayaran, disamping penggunaan digital farming dan penggunaan e-commerce sebagai platform penjualan produk turunan.

"Kami berharap kegiatan ini menjadi komunikator dan strory teller berbagai cerita sukses dan potensi UMKM dan Pondok Pesantren yang ada di Jawa Timur dalam menjaga ketahanan pangan dan mendorong digitalisasi, menyerap tenaga kerja, dan perannya dalam pemberdayaan ekonomi lokal kepada masyarakat," ucap Erwin. gan

Editor : Redaksi

Berita Terbaru

Hizbullah Gempur Israel

BEIRUT- Milisi Hizbullah di Lebanon melancarkan serangkaian serangan udara ke wilayah Israel dengan rentetan roket pada Minggu (17/11) tengah malam. Serangan …