PONOROGO (Realita)- Gotong royong dalam mengatasi bencana banjir di Ponorogo melibatkan semua unsur masyarakat. Seperti yang terlihat di Dapur darurat yang dibangun oleh relawan dan sejumlah ormas di halaman kantor Pemkab Ponorogo.
Dapur yang dibangun sejak, Senin (16/12/2024) kemarin ini melibatkan relawan Alap-Alap, Senopati, Ken Arok dan beberapa ormas seperti Muslimat, Fatayat, Aisyah serta kader TP-PKK Ponorogo.
Baca Juga: Operasi Pasar Pemkab Diserbu Warga Terdampak Banjir Ponorogo
Tak tanggung-tanggung untuk membantu ketersediaan makanan bagi korban banjir yang tersebar di 7 kecamatan, dapur darurat swadaya masyarakat bisa memproduksi hingga 8.000 sampai 10.000 nasi bungkus sehari.
" Kita sudah tiga hari terus mendistribusikan nasi bungkus untuk korban banjir, sehari bisa 8.000 hingga 10.000 nasi bungkus," ujar Kordinator dapur darurat relawan, Purwanto, Rabu (18/12/2024).
Baca Juga: Banjir Ponorogo Genangi 14 Desa dan Kelurahan di 7 Kecamatan
Purwanto mengungkapkan, dapur darurat ini tidak menggunakan pendanaan APBD atau pun dana tanggap bencana. Namun bersumber dari sumbangan sukarela dari donatur dan masyarakat yang peduli dengan bencana banjir.
" Semua bahan pangan dan tim terlibat ini murni dari relawan. Mayoritas tim pemenangan Rilis kemarin. Bahan pangan seperti beras, telur dan sayur ini juga dari sumbangan sukarela," ungkapnya.
Baca Juga: Tinjau Banjir Ponorogo, PJ Gubernur Jatim Percepat Perbaikan Tanggul Sungai Jebol
Purwanto menggunakan, dapur darurat ini akan terus berdiri hingga 7 hari kedepan. Pasalnya hingga saat masih banyak warga terdampak yang meminta kiriman makanan dari dapur ini.
" Mungkin sampai 7 hari ke depan. Karena setiap hari permintaan nasi bungkus dan air mineral masih banyak dari warga terdampak banjir," pungkasnya. znl
Editor : Redaksi