Jurnalis Senior Kota Batu Tidak Gengsi Turun ke Sawah

KABUPATEN MALANG (Realita)- Heru Iswanto, seorang wartawan senior yang sudah malang melintang menekuni bidang kejurnalisan di Kota Batu mulai tahun 2005 sampai detik ini, di sela kesibukannya sebagai kuli tinta masih menyempatkan diri membantu orang tuanya di sawah untuk menanam padi.  Bahkan dirinya tidak gengsi untuk melakukannya.

Lokasi penanaman padi di area persawahan milik orang tuanya seluas 1,5 hektar berada di wilayah Kecamatan Lawang Kabupaten Malang Jatim. Sawah seluas itu tetap bertahan di tanami padi jenis Varietas Padi Hibrida hingga sekarang.

"Tanaman padi tersebut ketika dipanen hanya membutuhkan waktu sekitar tiga bulan lamanya. Disisi lain, ada sisipan tanaman beras ketan di dua petak sawah, untuk keperluan keluarga ketiga punya hajatan,"kata wartawan senior ini, Senin (6/1/2025)

Heru Iswanto menjelaskan, sasarannya dalam mempertahankan penanaman padi adalah untuk turut serta membantu swasembada pangan serta menguatkan ketahanan pangan baik lokal maupun secara maupun regional. Sesuai apa yang ditangkap oleh pemerintah pusat, agar pangan si Indonesia bisa kuat.

Menurutnya, orang tuanya tetap mempertahankan ladang sawahnya untuk di tanami padi, alasannya lebih tenang jika memiliki beras sendiri biarpun di luar sana ada kenaikan harga beras. Tetapi keluarga besar Wanto tetap tenang karena masih memiliki simpanan gabah yang sewaktu-waktu di butuhkan untuk dikonsumsinya. Akan tetapi dari hasil panenan itu yang di jual hanya setengah dari total panenannya, untuk dipakai biaya produksi.

"Memang rasa bangga orang tuanya ketika musim hujan tiba dan air persawahan mencukupi, akan berdampak positif proses penanaman padi kembali bisa lancar sesuai jadwal. Di awali pembajakan tanah sawah, penyemaian bibit estimasi waktu seumur tiga minggu dengan ketinggian 25 cm sudah siap untuk di pindahkan pada lahan yang sudah selesai diratakan dengan menggunakan mesin bajak,"terang Wanto.

Bank jatim dalam

Dari proses mulai penyemaian bibit hingga penanaman padi membutuhkan tenaga kerja 8 orang yang rata-rata dari perempuan. Proses penanaman padi di lahan seluas 1,5 hektar tersebut memakan waktu sekira 2-3 hari lamanya. Sedangkan biaya produksi keseluruhan , untuk tukang bajak nya Rp. 450 rubu, tukang tanamnya Rp. 75 ribu/orang dalam satu hari kerja.

"Setelah proses penanaman selesai dilanjutkan lagi pengairan lahan persawahan dengan volume air yang cikup. Agar tanaman padi yang baru di tanamnya tidak mengalami rusak atau kematian. Setelah tanaman padi berumur satu bulan, maka lanjutannya dilakukan penebaran mes tanaman padi, agar cepat tubuh subur,"paparnya.

Selanjutnya ada pengawasan setiap hari untuk memantau perkembangan tanaman, mungkin antisipasi dari serangan hama, dan pengawasan volume air agar tetap merata. Dari pengawasan tanaman padi itu, ketika padi sudah mulai muncul hingga buah padi sudah menguning, maka dilakukan pengawasan dari serangan burung. Dan Padi siap dipanen sesuai dengan umur atau hasil padi yang benar-benar siap untuk di panen,"tutup Wanto.ton

Editor : Redaksi

Berita Terbaru