SUMENEP (Realita) - Hujan dengan intensitas tinggi di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur dalam beberapa hari terakhir menyebabkan banjir di sejumlah wilayah. Kondisi ini memicu reaksi keras dari Komisi III DPRD Sumenep, Rabu (22/1/2025).
Anggota Komisi III DPRD Sumenep, Ahmadi Yasid melayangkan kritik keras kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Sumenep yang dinilai lemah, bahkan tidak ada tindakan nyata untuk mengatasi banjir.
Bahkan, kata Yasid panggilan akrabnya, ruas jalan nasional di Desa Patean, Kecamatan Batuan, kerap menjadi langganan banjir setiap tahun. Namun, persoalan tersebut belum teratasi hingga saat ini.
“Normalisasi saluran di wilayah itu (Patean) terakhir dilakukan pada 2017. Sejak itu, tidak ada upaya lanjutan. Jadi, percuma membangun jalan kalau akhirnya rusak terkena kikisan air,” ujarnya.
Jika terus dibiarkan, kata Yasid, kondisi ini bisa mencoreng wajah Sumenep, terutama karena jalan tersebut adalah pintu masuk utama menuju kota.
“Kalau dibiarkan terus, publik akan menganggap Sumenep tidak mampu menjaga infrastrukturnya,” imbuhnya.
Untuk itu, Yasid mengusulkan beberapa langkah yang dapat segera diambil untuk mengatasi masalah ini. Pertama yaitu dengan membangun sistem drainase yang mampu mengalirkan debit air hujan langsung ke laut.
“Meninggikan jalan di titik rawan banjir juga menjadi opsi agar kendaraan tetap bisa melintas meski hujan deras,” tuturnya.
Menurut dia, pihaknya siap mengalokasikan anggaran untuk itu, dengan catatan benar-benar difokuskan sebagai solusi jangka panjang.
“Kami di DPRD sangat terbuka untuk mendukung anggaran. Jangan sampai warga terus menjadi korban,” tandas dia. (haz)
Editor : Redaksi