LSM FPMN Desak Pj Bupati Nganjuk Ganti Direktur RSUD Kertosono

NGANJUK (Realita) - Kamis (30/1) pagi, ratusan warga mendatangi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kertosono di Nganjuk untuk menyuarakan protes terhadap buruknya pelayanan rumah sakit.

Massa yang mayoritas mengenakan pakaian serba merah, garis hitam berjalan dari arah timur menuju RSUD Kertosono yang terletak di sisi utara Jalan Raya Kertosono - Surabaya.

Aksi saat itu diikuti oleh sekitar 250 warga dari berbagai desa di Kabupaten Nganjuk yang tergabung dalam Forum Peduli Masyarakat Ngepung (FPMN).

Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) FPMN Kabupaten Nganjuk Suyadi, melalui Ketua Bidang Hukum dan HAM, mendesak Pj Bupati Nganjuk, Sri Handoko Taruno untuk mengganti Direktur RSUD Kertosono, dr. Suharyono.

Menurut Ketua bidang Hukum dan HAM, Mariani SH, sejak menjadi Direktur RSUD Kertosono, banyak masalah yang terjadi di rumah sakit milik pemerintah tersebut.

" Kami tergabung dalam Forum Peduli Masyarakat Ngepung (FPMN), dan kami menuntut perbaikan pelayanan di RSUD Kertosono, dan segera mengganti Direktur RSUD Nganjuk, Suharyono," ujarnya pada wartawan, SenIn (3/02/2025).

Saat dipimpin direktur sebelumnya, kondisi RSUD Kertosono tidak pernah bermasalah, hanya masalah kecil dan cepat tertangani.

Ketua LSM FPMN Suyadi, melalui Ketua bidang Hukum dan HAM, Mariani SH, pada wartawan, mengatakan, pada Pj Bupati Nganjuk, jangan mempertahankan direktur yang menyebabkan banyak masalah. Sebab, hal tersebut sangat mengganggu operasional rumah sakit.

“Jadi, kita tidak mau di rumah sakit itu ada banyak masalah,” ujar Mariani pada wartawan.

Alangkah baiknya jika Pj Bupati Nganjuk dapat untuk segera mencopot jabatan Suharyono dan diganti dengan yang lain.

“Pj Bupati Nganjuk,harus peka terhadap kinerja bawahan. Jika masih dipertahankan, saya yakin masalah yang ada akan berpengaruh pada pelayanan,” ucap dia.

Lanjut Mariani, ada laporan ke pihaknya, jika direktur sekarang tidak berani mengambil sikap setiap ada persoalan. Hal itu membuat kondisi manajemen rumah sakit terpecah, tanpa adanya koordinasi yang solid.

“Ini fatal sekali jika masih mempertahankan dr Suharyono sebagai Dirut RSUD Kertosono,” pungkasnya (Iskandar)

Editor : Redaksi

Berita Terbaru