BPJS Ketenagakerjaan Blusukan ke Kampung Tangguh Sosialisasikan Program

SURABAYA (Realita) - BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) Surabaya Darmo belum lama ini menggelar sosialisasi manfaat program ke para anggota Gugus Tugas Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo di Aula Kantor Kecamatan Wiyung, Surabaya.

Selain dihadiri langsung oleh Kepala BPJS Cabang Surabaya Darmo Guguk Heru Triyoko, hadir pula Camat Wiyung, Budiono S.Pd MM. Acara dengan protokol kesehatan yang ketat ini diikuti tidak kurang dari 70 anggota Gugus Tugas Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo dan Ketua RT - RW sewilayah Kecamatan Wiyung.

Baca Juga: Meninggal Akibat Kecelakaan Lalu Lintas, BPJS-TK Santuni Siswa PSHT Ponorogo Ini

Guguk Heru Triyoko mengatakan, kegiatan ini merupakan rangkaian sosialisasi program BPJS Ketenagakerjaan yang dilaksanakan Kantor Cabang Surabaya Darmo kepada  anggota Gugus Tugas Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo dan Ketua RT - RW di kecamatan-kecamatan wilayah tugas BPJS Ketenagakerjaan Surabaya Darmo.

"Jadi sosialisasi manfaat program BPJS Ketenagakerjaan seperti ini sudah kami laksanakan di beberapa kecamatan di wilayah Surabaya Barat. Dan setelah di Kecamatan Wiyung ini, sosialisasi akan kami lanjutkan di kecamatan lain jika masih dibutuhkan oleh masyarakat,” terang Guguk, Senin (20/9/2021).

Dalam sosialisasi ini dijelaskan mengenai program BPJS Ketenagakerjaan, yang di antaranya Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), dan Jaminan Hari Tua (JHT). Dikatakan, perlindungan jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan sangat penting bagi setiap pekerja, tak terkecuali bagi anggota Gugus Tugas Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo dan Ketua RT - RW. 

Ditegaskan, BPJS Ketenagakerjaan memberi kepastian jaminan sosial kepada peserta dan keluarganya jika peserta mengalami musibah kecelakaan kerja, kematian dan di masa tuanya. Manfaat yang diberikan diantaranya, jika peserta mengalami kecelakaan kerja, mulai berangkat dari rumah sampai kembali tiba di rumah, semua bea pengobatan medis sampai sembuh ditanggung penuh oleh BPJS Ketenagakerjaan. 

Juga diberikan upah pengganti sementara selama tidak mampu bekerja, jika sampai cacat diberikan santunan cacat, dan jika sampai berakibat meninggal dunia, ahli warisnya mendapat santunan 48x upah atau kisaran Rp 48 juta, plus beasiswa maksimal 2 anak mulai TK sampai S1 dengan total maksimal Rp 174 juta. Dan jika meninggal dunia biasa, JKM untuk ahli warisnya sebesar Rp 42 juta.

Baca Juga: Beli Rumah Pakai BPJS Ketenagakerjaan, Begini Caranya!

Dalam kegiatan ini dilakukan pula penyerahan manfaat program kepada ahli waris peserta atas nama almarhumah Dhea Amalia Ariantoputri yang totalnya sebesar Rp 120.974.390,-, dan Musamah sebesar Rp 72.645.430,-. Para ahli waris penerima santunan ini adalah anak dan istri tenaga kerja yang terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan Surabaya Darmo.

Cilegon dalam

Selain itu, dilakukan pula penyerahan kartu kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan kepada perwakilan anggota Gugus Tugas Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo oleh Camat Wiyung dengan didampingi Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Surabaya Darmo.

Guguk menambahkan, resiko kerja dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Karena itu, setiap pekerja perlu perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan. "Harapan kami program BPJS Ketenagakerjaan ini bisa merata ke seluruh masyarakat, sehingga dapat melindungi dan bermanfaat bagi tenaga kerja dan keluarganya,” ucap Guguk.

Baca Juga: BPJS Kesehatan Serahkan Penanganan Perusahaan Penunggak Iuran ke Kejaksaan

Sebelumnya, dalam sambutannya Camat Wiyung Budiono S.Pd MM mengatakan, anggota Gugus Tugas Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo ini tugasnya membantu menekan angka Covid-19, sehingga juga tergolong rentan resiko, dan perlu mendapat perlindungan Jamsostek juga. 

Budiono menyatakan sangat mendukung program BPJS Ketenagakerjaan, karena itu ia mengimbau pada seluruh masyarakat pekerja di wilayah Kecamatan Wiyung untuk daftar BPJS Ketenagakerjaan.

"Harapan kami seluruh masyarakat di Kecamatan Wiyung mengikuti program BPJS Ketenagakerjaan, sehingga tidak ada keluarga miskin baru bila pekerja mengalami resiko kecelakaan atau kematian,” tutupnya.gan

Editor : Redaksi

Berita Terbaru