SOLO - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) bersama lintas sektoral Kementerian dan Lembaga (K/L) lainnya, siap berkontribusi maksimal untuk menyukseskan event Solo Great Sale 2021. Event ketiga belas ini sebagai ajang yang sangat tepat untuk mendorong UMKM di wilayah Solo, Jawa Tengah agar usahanya bisa bangkit kembali usai diterpa pandemi Covid-19.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, mengapresiasi inovasi Pemerintah Kota (Pemkot) Solo yang cukup sukses menyelenggarakan event tahunan tersebut karena terbukti bisa mendorong meningkatnya omzet UMKM. Di tengah pandemi seperti saat ini memang diperlukan terobosan agar produk UMKM bisa laris yang diawali dari konsumen lokal. Praktik baik Pemkot Solo tersebut sebaiknya direplikasi oleh pemerintah daerah lainnya agar pasar baru bagi produk UMKM di wilayah masing-masing bisa terbentuk.
Baca Juga: 30 Pelaku UMKM Ikuti Sosialisasi Sertifikasi Halal, Pemkot Surabaya Gandeng Kemenag dan MUI
"Saya mengapresiasi inisiasi Solo Great Sale 2021 karena saat ini yang perlu digenjot adalah omzet UMKM, maka gerakan belanja adalah gerakan yang tepat. Gerakan belanja di pandemi itu juga dinilai ibadah karena bisa menolong banyak orang. Saya kira ini jadi contoh yang sangat baik dan perlu dilakukan di kota lainnya," kata Teten Masduki dalam sambutannya pada pembukaan Solo Great Sale 2021 di kompleks Stadion Manahan, Solo, Jumat (1/10/2021).
Solo Great Sale 2021 akan digelar mulai tanggal 1-31 Oktober 2021. Setiap belanja produk UMKM melalui aplikasi belanja online minimal Rp50.000, pembeli mendapatkan satu kupon undian yang nantinya akan berkesempatan mendapatkan berbagai hadiah yang disediakan panitia. Masyarakat bisa melakukan transaksi jual beli melalui aplikasi belanja online dan dengan pembayaran cashless.
Tetan meyakini gelaran Solo Great Sale 2021 bisa meraup transaksi Rp800 miliar. Namun dengan potensi produk UMKM Kota Solo yang beragam dan berdaya saing tinggi target tersebut seharusnya bisa meningkat hingga dua kali lipat.
Teten menegaskan demi memaksimalkan potensi produk UMKM di pasar digital dalam gelaran Solo Great Sale 2021, pihaknya siap melakukan berbagai upaya lanjutan. Seperti pendampingan kepada UMKM, rebranding produk UMKM, perluasan akses pasar, hingga fasilitasi pembiayaan melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) yang merupakan Satuan Kerja (Satker) di KemenKop UKM.
"Kami di KemenKop UKM melalui Smesco dan LPDB serta dengan para mitra dari K/L dan BUMN sudah menyusun sebuah ekosistem transformasi bagi UMKM. Kita ingin jadikan UMKM masa depan dengan produk berdaya saing tinggi berbasis produk kreatif dan teknologi," lanjut Teten.
Sementara itu terkait dengan upaya digitalisasi UMKM, Teten menegaskan bahwa pihaknya menargetkan jumlah UMKM yang terhubung pada market digital mencapai 30 juta di tahun 2024 mendatang. Saat ini jumlah UMKM yang sudah memanfaatkan ekosistem digital telah mencapai 15,9 juta UMKM atau lebih baik 100 persen dari pada sebelum pandemi yang hanya 8 juta UMKM.
"Kami ditugaskan oleh Pak Presiden agar jumlah UMKM yang terhubung ke dalam ekosistem digital bertambah menjadi 30 juta di tahun 2024. Kami kerja sama dengan e-commerce dan pemerintah daerah untuk selalu mendampingi usaha mikro, memperbaiki branding-nya, produknya dikurasi untuk bisa go online," sambung Teten.
Baca Juga: Gebyar Kemerdekaan Gerogol Dorong UMKM
Teten berharap event Solo Great Sale 2021 bisa benar-benar membawa manfaat yang nyata bagi UMKM di wilayah Solo dan sekitarnya. Dia percaya hanya UMKM yang mau memanfaatkan teknologi digital, yang akan tumbuh ekspansif selain dengan terus memperbaiki kualitas produknya.
"Semoga ikhtiar kita melalui Solo Great Sale 2021 ini bisa memberikan dampak yang positif bagi UMKM di Solo dan bisa memberikan semangat bagi seluruh UMKM di Indonesia," pungkas Teten.
Di tempat yang sama Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, juga memberikan apresiasi yang besar kepada Pemkot Solo. Menurutnya UMKM yang akan tumbuh besar adalah mereka yang bisa masuk dalam sistem rantai pasok industri.
Ditegaskan bahwa sebanyak 99 persen dari industri manufaktur adalah berasal dari IKM (industri kecil menengah). Selain itu sebanyak 66 persen serapan tenaga kerja berasal dari IKM. Namun sayangnya jumlah yang besar tersebut kontribusi IKM terhadap pertumbuhan industri secara umum masih kecil yaitu hanya 21 persen.
Baca Juga: Ekspor Jawa Timur Turun 10,79 Persen
"Nah ini menjadi PR kita bersama bahwa nilai output dari IKM terhadap industri secara keseluruhan masih rendah. Jadi kunci keberhasilan membina iKM untuk bisa tumbuh hanya dua yaitu dia harus menjadi bagian rantai pasok industri besar atau dia naik kelas jadi industri besar sendiri," kata Agus.
Sementara itu Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, mengatakan bahwa sektor UMKM menjadi sumber pertumbuhan ekonomi masa depan Indonesia terutama di tengah krisis. Oleh sebab itu semua pihak harus bersama-sama memberikan dukungan yang optimal agar sektor ini bisa kembali pulih paska dihantam pandemi. Bank Indonesia menyatakan komitmen penuhnya untuk mendorong UMKM secara nasional tumbuh lebih baik dengan sistem klasterisasi dan mendorong pemanfaatan teknologi digital.
"Klasterisasi itu penting bagi UMKM untuk maju. Sebab melalui klasterisasi menjadi kunci keberhasilan UMKM. Jadi mari kita terus tingkatkan kapasitas kemampuan dan juga kebersamaan untuk membantu UMKM," kata dia.
Acara Solo Great Sale 2021 ini juga didukung penuh oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Perdagangan, Otoritas Jasa Keuangan, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Wilayah Surakarta, dan berbagai stakeholder lainnya.agus
Editor : Redaksi