SURABAYA(Realita)-Kabar gembira bagi honorer kesehatan di Kota Surabaya. DPRD melalui Badan Anggaran dan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sudah sepakat untuk menaikan honor tim kesehatan.
Mereka yang mendapatkan peningkatan honor adalah kader kader Bumatik, Posyandu, dan Bumil. M. Mahmud Anggota Komisi A DPRD Surabaya mengatakan selama bertahun tahun tim kesehatan hanya mendapatkan honor Rp30 Ribu/bulan, itupun masih harus dipotong PPN dan PPH, tinggal Rp 28.200.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Imbau Warga Tertib Adminduk Demi Kelancaran Bantuan Sosial
“Pada saat rapat anggaran kemarin, telah disetujui untuk dinaikkan menjadi Rp400 ribu/bulan, setelah dipotong PPN dan PPH jadi terimanya sekitar Rp 367 ribu-an. Ini adalah peningkatan yang luar biasa,” katanya.
Mahmud menuturkan tidak ada lagi kategori kader Bumantik, Posyandu, Bumil, karena namanya dilebur menjadi satu yakni kader kesehatan yang multifungsi.
“Anggaran yang kami setujui sekitar Rp35 miliar untuk seluruh Kota Surabaya. Semoga kenaikkan ini ada manfaatnya sekaligus ada perubahan kinerja yang lebih baik lagi,” tandasnya.
Di sisi lain, Mahmud juga mengaku jika dirinya mendapatkan laporan dari sejumlah kader, bahwa SK yang diterbitkan oleh Kelurahan dan dikoordinasi oleh Dinas Kesehatan itu hanya 5 orang untuk setiap RW.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Gencarkan Upaya Jemput Bola Perekaman KTP-el Ke Sekolah-Sekolah
“Sementara, jumlah kader itu bisa lebih dari itu, bahkan pengabdiannya ada yang mencapai 10 hingga 12 orang. Akhirnya, honor tersebut dikumpulkan lagi dan kemudian dibagi untuk kader yang segitu banyak. Ini jadi sama saja nilainya. Responnya, ada yang ribut, ada yang tenang dan ada yang biasa-biasa saja,” tuturnya.
Menurut Politisi Partai Demokrat ini, kader kesehatan tersebut kerjanya sangat luar biasa, dari pagi dan siang bakan hingga malam hari, jika dibutuhkan mereka harus siap. “Ada yang sudah mengabdi jadi kader selama 10 tahun bahkan lebih. Jadi ini hanya mereka ang memiliki sifat sosial yang tinggi saja ang bisa menjalani,” ujarnya.
Oleh karena itu, Mahmud berharap soal honor ini tidak menjadi masalah, karena dulu malah tidak ada, sehingga sangat sulit untuk mencari kader. “Namun saat ada honornya bahkan kini ada kenaikan, banyak sekali yang ingin bergabung,” terangnya.
Baca Juga: Hari Kesehatan Nasional, Pemkot bersama PERSI Gelar Surabaya Pahlawan Run 2024
Mahmud menegaskan pihaknya akan terus memberikan peningkatan dari tahun ke tahun, karena telah mengetahui betul bagaimana kinerja para kader tersebut dan keberadaan mereka sangat membantu pemerintah kota.
“Saya nggak bisa bayangkan jika tidak ada kader-kader seperti mereka itu. Kemungkinan Puskesmas itu juga nggak bisa jalan, karena mereka ngeposnya disitu,” pungkas Mantan Ketua DPRD Surabaya periode sebelumnya ini. (arif)
Editor : Arif Ardliyanto