LABUAN BAJO (Realita)- Untuk mewujudkan ketahanan pangan, pemerintah daerah (pemda) kabupaten Manggarai barat, provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui Dinas pertanian aktif menggerakkan petani untuk menanam jagung melalui program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS).
Hal itu ditandai dengan dilakukannya penanaman jagung secara simbolis di Mawe desa Golo lajang barat kecamatan pacar, Kamis (17/02/2022).
Baca Juga: Dinas Lingkungan Hidup Kotabaru Tanam 10 Ribu Mangrove
Kepala bidang tanaman pangan dan hortikultura, Ahmad Rudi, Sp hadir mewakili Plt. Kepala dinas pertanian kabupaten Manggarai barat.
Hadir wakil ketua DPRD kabupaten Manggarai Barat Darius Angkur (PDIP) serta dua orang anggota DPRD lainnya, di antaranya Andi Mama (PPP) dan Bernadus Ambat (Demokrat), Camat Pacar, Ferdi Pelong, Sekcam Pacar, kapolsek Macang Pacar, Heryawan, perwakilan Danramil 1612-08 Macang Pacar, para kepala desa sekecamatan Pacar, kordinator Balai Penyuluhan pertanian (BPP) beserta seluruh PPL sekecamatan Pacar, ketua kelompok tani dan juga tokoh masyarakat.
Setelah diterima resmi secara budaya Manggarai di Rumah pribadi kepala desa Golo lajang Barat, Frans Dagung di Mawe, rombongan langsung menuju tempat pelaksanaan Penanaman simbolis jagung tersebut yang berlokasi di Lingko Lale yang merupakan lahan kelompok wanita tani (KWT) Mawe II.
Pantauan Media ini, penanaman simbolis tersebut dilaksanakan secara bersama oleh Kabid Tanaman pangan dan hortikultura, Ahmad Rudi, Wakil ketua DPRD Darius Angkur, Anggota DPR Andi Mama, Bernadus Ambat, camat Pacar, Ferdi Pelong, Kapolsek Macang Pacar, koordinator Balai Penyuluh Pertanian (BPP) kecamatan Pacar, Domi Ima, Sp dan kepala desa Golo lajang barat, Frans Dagung.
Ibu ibu kelompok wanita tani Mawe II tampak hadir mendampingi dengan memegang keranjang yang berisikan benih jagung yang siap dipakai untuk penanaman secara simbolis tersebut.
Penanaman simbolis itu dipandu Ben Morsono, Sp selaku Tim teknik. Sebelumnya penanaman simbolis tersebut dimulai, Ben terlebih dahulu menjelaskan terkait cara penanamannya, baik mengenai kedalaman, jumlah biji jagung dalam satu lubang dan juga termasuk jarak.
Wakil ketua DPRD kabupaten Manggarai Barat, Darius Angkur mengatakan bahwa kehadirannya bersama anggota DPRD lain dalam kegiatan tersebut adalah untuk mendukung dan memotivasi masyarakat petani dalam upaya meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan keluarga.
Sebagai mitra pemerintah kata Darius, DPR sangat mendukung program yang sifatnya bertujuan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat petani.
Namun demikian, politisi PDIP ini mengkritisi program tanam jagung panen sapi (TJPS) tersebut yang tidak disertai dengan pupuk dan obat. Bahkan secara tegas dikatakannya bahwa program TJPS tersebut belum sukses sebagaimana nama programnya yaitu tanam jagung panen sapi. Hal itu menurutnya karena bantuan pemerintah hanya sekedar bantuan pembibitan sementara pupuk dan obat tidak ada.
Menurutnya bantuan pemerintah yang hanya berupa bibit tanpa disertai pupuk dan obat sama saja bohong, sebab jagung dapat tumbuh subur dan menuai panen yang maksimal apabila penanaman benihnya dikuti dengan pemupukan dan obat.
Karena itu ketua DPC PDIP kabupaten Manggarai Barat ini menyarankan dinas pertanian agar konsep yang harus dipikirkan adalah tidak hanya bantuan pembibitan atau benih saja tetapi juga pupuk dan obat. Darius menambahkan, jika programnya untuk kepentingan kesejahteraan masyarakat maka DPR tidak mungkin menolak. karena itu Ia sampaikan bahwa apabila di tahun 2023 nanti dinas pertanian mengajukan lagi maka DPR siap dukung secara anggaran.
Dukungan yang disampaikan Darius tersebut sepertinya bukan main main. Darius nyatanya menantang kelompok tani terutama KWT Mawe II agar jika bulan Mei (2022) nanti sudah panen, jagung hasil panennya harus dibawa ke Labuan Bajo dan jual di depan kantor bupati, Dirinya dan anggota DPR serta piihak dinas pertanian bahkan Bupati siap membelinya.
Dalam kesempatan yang sama kepala bidang tanaman pangan dan hortikultura dinas pertanian kabupaten Manggarai barat, Ahmad Rudi mengatakan program tanam jagung panen sapi (TJPS) merupakan bentuk perhatian pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan serta untuk meningkatkan kesejahteraan petani
Rudi menjelaskan bahwa program TJPS di kecamatan Pacar musim tanam Oktober 2021 hingga Maret 2022 merupakan relokasi dari kecamatan Welak yang lokusnya di Wol. namun dengan curah hujan tinggi seperti ini lokasi di Wol tersebut mudah digenangi air sehingga tidak baik untuk proses pertumbuhan jagung, karena itu Rudi menyampaikan terima kasih kepada BPP kecamatan Pacar yang telah menjemput program tersebut terutama terkait ketersediaan lahan.
Lebih lanjut dijelaskan, bahwa sebagian besar kegiatan di dinas pertanian Manggarai Barat terutama yang berkaitan dengan pengembangan, hampir 80 persen disuport dari Kementerian. Ia mencontohkan program tanam jagung tahun 2022 di mana APBD II hanya menyiapkan lahan seluas 134 hektar dan lokasinya di dua kecamatan yaitu kecamatan Macang pacar dan Sano Nggoang, sementara dari APBN seluas 500 hektar.
Rudi optimis program TJPS di kecamatan Pacar tersebut akan sukses karena didukung oleh 13 desa. Namun demikian Ia berharap agar pemerintah desa dapat juga membantu petani dengan dua kebutuhan yaitu pupuk dan obat.
Baca Juga: Petani Melon Milenial Cilegon, Dikunjungi Eks Aktris Senior Angling Darma
Rudi mengajak para petani untuk semangat menanam jagung karena jagung menurutnya tidak merugikan petani itu sendiri sebab selain perawatannya yang mudah dan murah, bijinya dapat dijadikan beras untuk dikonsumsi dan dedaknyapun dimanfaatkan sebagai makanan ternak. selain dikonsumsi, jagung hasil panen juga dapat dijual sehingga dapat menghasilkan uang.
Dalam kesempatan itu Rudi juga mengingatkan para petani agar apabila belum terdaftar di kelompok tani maka harus segera bergabung atau membentuk kelompok tani baru yang difasilitasi PPL atas sepengetahuan kepala desa dan koodinator BPP. Ia juga meminta BPP agar mengoptimalkan pendataan petani yang belum terdaftar di kontak tani atau lakukan revitalisasi kelompok tani yang tidak aktif.
Sementara itu koordinator BPP kecamatan Pacar, Domi Ima, Sp mengatakan bahwa PPP bersama 13 kepala desa sekecamatan Pacar siap dan solid menggolkan program TJPS. Secara lahan sudah sangat siap. Domi menambahkan bahwa 40 hektar di desa golo lajang barat ditargetkan akan menghasilkan produktivitas jagung 206 ton jagung pada musim panen bulan Mei 2022 dengan hasil produksi rata rata 5, 2 ton per hektar.
Penanaman simbolis di Mawe desa Golo lajang kata Domi merupakan bentuk komitmen bersama antara pemerintah dengan masyarakat petani.
Camat Pacar, Ferdi Pelong dalam sambutannya mengatakan bahwa sebagai kepala wilayah di kecamatan Pacar Dirinya merasa bangga dengan adanya program TJPS di kecamatan Pacar.
Ferdi mengatakan, program TJPS tersebut sangat baik karena berdampak positif terhadap peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. Karena itu Ia meminta petani untuk serius melaksanakan program TJPS.
Ferdi mengatakan bahwa jika melihat data statistik tahun 2020 sebelum Dirinya menjabat sebagai camat Pacar, produksi jagung di kecamatan pacar paling tinggi yakni 20,04 persen atau jika dikapitalisasikan ke dalam angka 12.443 ton, jika dibagi ke 13 desa maka sama dengan 900 ton per desa dan kalau dibagi ke setiap penduduk (21.000) maka setiap penduduk 500 kg atau sama dengan 0,5 ton.
Pria kelahiran Rembong desa Compang kecamatan Pacar ini mengatakan angka tersebut sangat fantastis dan bahkan menurutnya sulit untuk dipertanggungjawabkan jika dilihat dari fakta yang ada.
Dengan demikian Ia katakan, program TJPS yang penanaman simbolisnya sudah dilakukan di Mawe tersebut adalah dalam rangka untuk mempertanggungjawabkan angka tersebut.
Baca Juga: Tragis, Harga Cabe Mahal Petani di Ponorogo Justru Gagal Panen
“Saya sangat sangsi dengan angka ini. Angka ini sulit dipertanggungjawabkan. Karena itu menurut saya, TJPS ini adalah dalam rangka untuk mempertanggungjawabkan angka ini,” ungkap putra Petrus Pelong ini.
Ferdi mengingatkan bahwa program TJPS ini tidak akan sukses jikalau tidak adanya komitmen bersama untuk mendukungnya, karena itu Ia meminta kepala desa agar mendukung program tersebut dengan mengalokasikan anggaran dari Dana Desa (DD).
Hal itu menurutnya sejalan dengan program prioritas nasional tentang penggunaan dana desa sesuai peraturan Menteri desa (permendes) nomor 7 tahun 2021 tentang prioritas penggunaan DD di mana disebutkan 20 persen DD untuk ketahanan pangan.
Di sisi lain Ferdi juga meminta dinas pertanian kabupaten Manggarai Barat agar memikirkan soal kebutuhan nutrisi tambahan untuk jagung seperti pupuk dan obat. Karena menurutnya humus tanah sudah tidak ada, oleh karena itu maka butuh pupuk dan obat agar proses pertumbuhan jagung berjalan baik sehingga mendapatkan hasil produksi yang maksimal.
Dalam kesempatan yang sama, kepala desa Golo lajang barat, Fransiskus Dagung mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada dinas pertanian, DPRD Manggarai barat, Camat Pacar, kordinator BPP bersama PPL yang telah memilih desa Golo lajang barat sebagai lokasi dilaksanakannya kegiatan penanaman simbolis progtam TJPS tersebut.
Hal ini menurutnya akan membangkitkan semangat masyarakatnya di desa golo lajang barat untuk berpacu melaksanakan gerakan tanam jagung program TJPS.
foto bareng bersama kelompok KWT Mawe II
Pelaksanaan rangkaian kegiatan penanaman simbolis program TJPS di Mawe desa Golo lajang barat kecamatan Pacar ini berlangsung aman dan lancar.PaulNabang
Editor : Redaksi