JAKARTA- Kabar mengejutkan datang dari seorang Anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon menyesalkan sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang tak tegas dalam menyikapi invasi Rusia ke Ukraina.
Dikabarkan bahwa beberapa waktu lalu Jokowi sempat menyerukan setop perang status saat hari pertama Rusia menginvasi Ukaraina melalui akun Twitter pribadinya @Jokowi tanpa menjelaskan lebih detail dalam cuitan tersebut.
Baca Juga: Putin Kasih 2 Syarat untuk Gencatan Senjata, Ukraina Langsung Tegas Menolak
"Kita juga prihatin melihat Presiden dan Kemlu tidak tegas ya," kata Effendi kepada Kompas TV, Senin (28/2/2022).
Politikus PDIP itu mendesak agar Kepala Negara mengambil langkah tegas dalam menanggapi keputusan Rusia menyerang Ukraina karena itu merupakan perbuatan yang melanggar hukum.
"Karena itu kan menginvasi negara yang berdaulat kan sudah pelanggaran hukum internasional. Bagaimanapun kita harus menentukan ketidak setujuannya," ujar dia.
Menurut dia, bila Presiden Jokowi tak tegas dalam menyikapi invasi tersebut akan membuat nama Indonesia tercoreng di mata dunia internasional.
Baca Juga: 10 Warga Indonesia Terdeteksi Jadi Tentara Bayaran di Ukraina untuk Bertempur Lawan Rusia
"Kalau terjadi ke Indonesia kan akan sangat dirugikan kalau sikap yang tidak punya ketegasan seperti itu. Karena ini kan menginvasi negara yang berdaulat, enggak bisa dibenarkan itu," ujarnya.
Meski begitu, ia menilai Presiden Jokowi telah membuat pernyataan bahwa dirinya menolak peperangan yang terjadi di belahan dunia manapun.
"Lepas dari itu sebenarnya Presiden dalam sikapnya bahwa kita tidak mentolerir untuk operasi militer dan negara ke negara lain yang berdaulat dengan alasan apapun. Harusnya kita ada sikap yang jelas," kata dia.
Baca Juga: Putin Ancam AS dan Negara Barat Perang Nuklir
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyuarakan agar perang dihentikan.
Jokowi mengatakan, perang bakal menyengsarakan manusia dan membahayakan dunia.
Pernyataan itu disampaikan Jokowi lewat akun Twitter, Kamis (24/2/2022).
"Setop perang. Perang itu menyengsarakan umat manusia, dan membahayakan dunia," tulis Jokowi.pas
Editor : Redaksi