Inflasi Jawa Timur 0,10 Persen

SURABAYA (Realita) - Jawa Timur dalam bulan April 2021 kemarin mengalami inflasi 0,10 persen. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur, Dadang Hardiwan, menyampaikan itu di kantornya, Senin (3/5/2021).

Dia memaparkan, dari 8 kota IHK di Jawa Timur, seluruhnya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Sumenep sebesar 0,53 persen dan inflasi terendah terjadi di Kabupaten Banyuwangi sebesar 0,02 persen.

Baca Juga: Rakorpusda Pengendalian Inflasi Pangan Wilayah Jawa Hasilkan 3 Strategi Utama

Dijelaskan, inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran. Dari 11 kelompok pengeluaran, 8 kelompok mengalami inflasi, 1 kelompok mengalami deflasi, dan 2 kelompok tidak mengalami perubahan.

Kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi tertinggi adalah kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,55 persen, diikuti kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,30 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,22 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,17 persen.

Baca Juga: Pembangunan hingga Upaya Tekan Inflasi di Kota Madiun Diapresiasi Mendag RI

Selain itu, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,16 persen, dan kelompok transportasi sebesar 0,12 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,06 persen dan kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,04 persen.

Cilegon dalam

Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau yaitu sebesar 0,03 persen. Sementara kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan dan kelompok pendidikan tidak mengalami perubahan.

Baca Juga: Wali Kota Eri bersama Bank Indonesia Dorong Perluasan Akses Pembayaran Digital QRIS

Tingkat inflasi tahun kalender April 2021 sebesar 0,75 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (April 2021 terhadap April 2020) sebesar 1,52 persen.gan

Editor : Redaksi

Berita Terbaru