JAKARTA- Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie mengkritik keras kinerja Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi yang dinilainya tak berhasil menangani harga dan kelangkaan minyak goreng (migor).
"Tak masuk akal pejabat Kemendag bilang tak ada masalah tapi di lapangan banyak pada antre berdesak-desakan (demi mendapatkan migor). Yang terjadi saat ini sama persis dengan tahun 1965," kata Jerry.
Baca Juga: Direktur P3S: Pengangkatan 127 ASN di Minut Sudah Prosedural, Jangan Jadikan Komoditas Politik
Menurutnya, kelangkaan dan mahalnya harga minyak goreng di Indonesia yang merupakan negara penghasil minyak sawit crude palm oil (CPO) terbesar di dunia, merupakan sebuah ironi. Kondisi ini, lanjut Jerry, tak lepas dari buruknya kinerja Mendag Lutfi.
"Pernyataan Menteri Perdagangan terlalu mengada-ngada mana mungkin jadi negara maju tahun 2045 sekarang aja minyak goreng gak becus," ujarnya.
"Mana mungkin kita negara terbesar penghasil CPO atau kelapa sawit justru kita langkah minyak goreng. Memang controlling pemerintah sangat lemah dan kinerja Mendag Lutfi ini sangat dan amat buruk," ungkap Jerry.
Baca Juga: Pemerintahan Prabowo Diminta Tak Pakai Jasa Buzzer dan Influencer
Atas dasar itu, Jerry menyarankan agar Muhammad Lutfi mundur atau dicopot dari jabatannya sebagai Menteri Perdagangan karena tak mampu menangani masalah minyak goreng.
"Kalau tak mampu tangani perdagangan dalam negeri mending Mendag Muhammad Lutfi mundur sajalah," tegasnya.
Ditambahkan Jerry, Mendag Lutfi layak dimasukkan dalam daftar menteri yang di-reshuffle jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan perombakan Kabinet Indonesia Maju.
Baca Juga: Airlangga Mundur, Pengamat: Jokowi dan Gibran Berpeluang Jadi Ketum jika AD/ART Diubah
"Ada satu atau dua (menteri) yang bakal kena reshuffle jika itu dilakukan Jokowi. Salah satu yang rapornya merah yaitu Mendag," pungkas Jerry.jr
Editor : Redaksi