JAKARTA- Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo buka suara mengenai harga telur ayam yang mengalami kenaikan belakangan ini. Rata-rata harga telur nasional mencapai Rp 31.500 per kg, mengutip Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional.
Baca juga: Pertamax Rp 12.800, Pertalite Seharusnya Bisa Turun Jadi Rp 8.100
“Dinamika harga komoditas pertanian selalu fluktuatif sesuai kebutuhan yang ada. Secara umum dinamika harga adalah bagian dari proses perjalanan sampai ke pasar, dan tentu Kementan bukan yang bertanggung jawab,” ujar Syahrul kepada wartawan usai rapat Komisi IV DPR, Senin (29/6).
Syahrul menekankan, Kementerian Pertanian (Kementan) memegang tugas untuk menjaga neraca ketersediaan dan produktivitas telur. Sedangkan penentuan harga telur berada di ranah Kementerian Perdagangan (Kemendag).
“Saya kira yang dijelaskan Mendag Zulhas sudah jelas (tentang harga telur),” sambungnya.
Sementara itu, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementan Nasrullah menegaskan, pihaknya akan terus mendorong peningkatan produksi, sehingga produktivitas tetap berlanjut.
Baca juga: Jika Harga Pertamax Turun, Harusnya Pertalite Bisa Rp7.650/Liter
“Sekarang produksi telur sudah surplus, dan selalu surplus bertahun-tahun,” kata Nasrullah kepada kumparan.
Saat rapat berlangsung, Anggota komisi IV DPR dari Fraksi PKS,Johan Rosihan, mengingatkan Syahrul untuk memenuhi janji Presiden Joko Widodo.
"Sampaikan berapa harga pokok penjualan (HPP) dan harga ayam di tingkat petani, biar bisa kita ukur di mana rusaknya. Pak Mentan, tolong ini janji Pak Presiden, harga telur dua minggu ini sudah stabil," ujar Johan dalam rapat komisi IV DPR, Senin (29/8).
Baca juga: Bantah Pertalite Boros, Anak Buah Erick Thohir: Hoaks
Johan mengamati kenaikan harga telur saat ini tidak tiba-tiba terjadi sesaat. Ia menduga ada korelasinya dengan realisasi APBN 2022.
"Berapa uang yang dihabiskan, harus dilihat dampaknya di lingkungan. Kita tidak boleh terjebak dalam pertanggungjawaban angka," katanya.ram
Editor : Redaksi