WASHINGTON - Kondisi Meta, induk Facebook, WhatsApp dan Instagram, sedang tidak baik-baik saja. Mark Zuckerberg selaku sang bos pun memastikan PHK mulai digelar. Dia juga mengungkap alasan di baliknya.
Meta punya lebih dari 87 ribu karyawan di seluruh dunia. Dilansir dari Wall Street Journal, Rabu (9/11/2022) dilaporkan bahwa ribuan di antaranya akan kena PHK. Kabar terbaru, proses PHK mulai dilakukan Rabu (9/11) ini waktu Amerika Serikat.
Baca juga: Twitter Rugi Rp 62 Miliar per Hari, Elon Musk Pecat 3.700 Pekerja
Kepala SDM Meta, Lori Goler, kabarnya sudah mengumumkan mereka yang kena PHK setidaknya akan mendapatkan pesangon sebanyak 4 bulan gaji.
Sumber terkait menyebutkan, Zuckerberg dalam meeting mengenai PHK itu mengaku bertanggung jawab terhadap melemahnya performa perusahaan dan mengakui optimismenya yang terlalu tinggi membuat karyawan yang direkrut terlalu banyak. Itulah salah satu alasan dilakukan PHK, yaitu untuk memperkecil jumlah pegawai.
Baca juga: Ambil Alih Twitter, Elon Musk Langsung Pecat Separo Jumlah Karyawan
Terpuruknya Meta antara lain karena memburuknya ekonomi, kenaikan suku bunga dan halangan dari sisi regulasi. Selain Meta, perusahaan seperti Alphabet dan Amazon pun memburuk bisnisnya walau tak sampai PHK.
Sedangkan perusahaan lain sudah ada PHK seperti Snap memberhentikan 1.300 karyawan, Microsoft sekitar 1.000 karyawan dan terbaru Twitter di bawah kendali Elon Musk, dilaporkan PHK kurang lebih 3.700 karyawan.
Baca juga: Merasa Dicemarkan di Facebook oleh Rafi Ahmad, Kayana Lapor Polisi
Meta sendiri harga sahamnya terus menurun. Pendapatan iklan mereka terancam karena kebijakan privasi baru dari Apple. Sedangkan bisnis metaverse yang diandalkan Zuckerberg masih di tahap awal, bahkan menuai tak sedikit kritik.
Pada tahun ini market cap Meta sudah terpangkas sekitar 70%. Secara total, ada penurunan kapitalisasi pasar hingga USD 730 miliar. Saham Meta diperdagangkan di titik terendah sejak 2016, saat Barack Obama masih menjabat Presiden Amerika Serikat. Maka, PHK pun terpaksa dilakukan.ik
Editor : Redaksi