DPRD Kota Malang Ingin Pemerintah Beri Subsidi Penyelenggara Perpustakaan Mandiri

realita.co
Rapat Paripurna DPRD Kota Malang.

KOTA MALANG (Realita)- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Malang ingin penyelenggara perpustakaan secara mandiri. Hal itu disampaikan Ketua DPRD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika, menanggapi Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Penyelenggaraan Perpustakaan, yang diusulkan Wali Kota Malang saat Rapat Paripurna, Rabu (07/12). 

Made mengatakan, di Kota Malang banyak perpustakaan yang didirikan oleh perorangan. Sehingga, nanti dengan adanya peraturan daerah mengenai perpustakaan, Pemkot Malang bisa memberikan subsidi atau pembinaan.

Baca juga: DPRD Setuju dan Sahkan Perubahan APBD Kota Malang 2024

"Kiita (DPRD) inginkan pemerintah hadir disitu dengan memberikan subsidi kepada penyelenggara perpustakaan secara mandiri. Baik berupa buku atau pun pembinaan berupa uang terhadap perpustakaan yang tiap tahunnya akan bergulir,” ungkapnya. 

Menurut Made, apabila hal tersebut dilakukan, akan ada banyak perpustakaan yang terbina. Kemudian, menjadi anak asuh dari perpustakaan Kota Malang. Itu juga akan bermanfaat untuk masyarakat Kota Malang. 

"Dengan adanya Perda ini nanti, bisa betul-betul bermanfaat untuk masyarakat, karena Perda dibuat sepenuhnya untuk kepentingan masyarakat, muaranya disitu,” tegasnya.

Ia juga mengatakan jika Ranperda tersebut, memang yang sudah lama dinantikan. Sebab, ada beberapa kendala yang dialami karena belum memiliki aturan terkait dengan pembiayaan. 

"Sebenarnya, ini yang kita tunggu-tunggu. Karena setiap hiring dengan Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerab Kota Malang, ada beberapa aturan yang masih belum bisa dilaksanakan terkait dengan pembiayaan,” kata Made. 

Untuk diketahui, Ranperda Perpustakaan tersebut, direncanakan masuk ke Pansus. Kemudian dilakukan pembahasan pada Januari 2023 dan ditatapkan pada Februari 2023. Itu akan mengundang tokoh-tokoh akademisi, tokoh-tokoh pemerhati perpustakaan. 

"Kita melihat peraturan perundang undangannya, selama itu tidak melanggar. Maka dewan akan menyetujui dan kita ingin APBD untuk masyarakat turun disitu,” pungkas Made. 

Baca juga: Ditandatangani, DPRD Kota Malang Setujui dan Sahkan Rancangan KUPA-PPAS APBD 2024

Sebelumnya, Wali Kota Malang, H. Sutiaji dalam Rapat Paripurna DPRD ini, telah mengusulkan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Penyelenggaraan Perpustakaan. 

Dalam usulannya tersebut, H. Sutiaji juga menyampaikan, tujuannya adalah penguatan literasi untuk masyarakat Kota Malang. Serta untuk mecerdaskan kehidupan bangsa. 

"Tentunya penyelenggaraan perpustakaan yang diarahkan kepada peningkatan kegemaran membaca, menuju masyarakat belajar. Demikianlah beberapa hal yang dapat saya sampaikan dan merupakan penekanan secara garis besar terhadap materi muatan dalam Ranperda tersebut," paparnya. 

Ia pun juga mengatakan, bahwa di Indonesia ini literasinya masih rendah, sehingga ada beberapa hal yang harus dikuatkan, salah satunya infrastrukturnya harus dibangun.

Baca juga: DPRD Kota Malang Targetkan Rancangan APBD Perubahan 2024 Bisa Disahkan Awal Agustus

Selain itu, kata Sutiaji, literasi tidak sekedar membaca, tapi juga bagaimana saring sebelum sharing. Tingkat literasi di Indonesia sendiri, kata Sutiaji, masih di urutan 62 dari 70 negara. 

"Sehingga, hal itu perlu perhatian karena dianggap masih rendah, yang hampir diurutan terakhir. Jadi, kita masuk di 10 terendah, hampir terakhir. Sehingga literasi ini akan terus dikuatkan,” tutur Sutiaji. 

Dalam Ranperda yang diusulkan tersebut, nantinya akan mengatur tentang tenaga kerja, anggaran, mekanisme organisasi, dan sebagainya. Tentunya itu juga diarahkan untuk peningkatakan kegemaran membaca menuju masyarakat belajar. 

"Ini menjadi kewajiban kita untuk melayani masyarakat, dan ini menjadi landasan hukum bagi Dinas Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah untuk mengembangkan inovasi-inovasi digital, pengorganisasian, dan pojok baca,” terang Sutiaji. mad

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru