Ground Breaking Monumen Reog Ponorogo, Gubernur Jatim Jadikan Proyek Prioritas

realita.co
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko saat melakukan Ground Breaking MRP. Foto:Zainul

PONOROGO (Realita)- Kerja Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo dalam mewujudkan pembangunan kawasan Monumen Reog Ponorogo ( MRP) dan museum peradaban di kawasan Giri Seto (Gunung Kapur) Kecamatan Sampung kini lebih ringan. Pasalnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur secara resmi kini telah menjadikan mega proyek multi years itu sebagai proyek prioritas Jatim.

Tak hanya membantu dana Rp 30 miliar dari pos Bantuan Keuangan ( BK) Provinsi tahun 2022, Pemprov juga akan memasukkan proyek MRP sebagai proyek prioritas, dimana akan masuk dalam kategori percepatan pengembangan sektor wisata Jawa Timur bersama proyek selingkar Wilis dan JLS (Jalur Lingkar Selatan). 

Baca juga: 3,5 Tahun Rilis Pimpin Ponorogo, Ini Capaian UHC Bumi Reog

Hal ini diungkapkan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat melakukan Ground Breaking MRP mengatakan, guna mempercepat pembangunan kompleks MRP, maka proyek prestisius Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko itu, akan dimasukkan dalam Peraturan Presiden (Pepres) Nomor 80 tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Kawasan Gerbang Kertasusila, BTS dan Lingkar Selatan. 

" Nanti tentu pak bupati harus menyampaikan persentasi ke Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional ) dan Kemenko Perekonomian (Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian) , untuk di insert ke Pepres 80 tahun 2019. Termasuk didalamnya nanti detail plan, DED, sampai dengan RAB dari seluruh proses pembangunan ini, ujarnya, Sabtu (11/03/2023).

Khofifah menambahkan, tak hanya menjadikan proyek MRP sebagai proyek prioritas Jatim, pihaknya juga akan membantu mencarikan investor untuk mempercepat pembangunan. Mengingat kebutuhan untuk mewujudkan seluruh kompleks MRP dan monumen peradaban Sampung, membutuhkan anggaran mencapai Rp 235 miliar, sementara saat ini hanya tersedia Rp 85 miliar. 

" Investor sering datang ke saya soal ini. Kemarin juga ketemu calon inevestor. Saya sendiri yang sering bertemu dengan calon investor. Karena ada yang tertarik dengan hotelnya, dan Waterboom nya," ungkap orang nonor satu di Jawa Timur itu. 

Baca juga: 3,5 Tahun Pimpin Ponorogo, Ini Capaian Rilis

Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Cipta Karya Provinsi Jatim I Nyoman Gunadi mengaku, proyek MRP akan dikerjakan selama 3 tahun oleh PT Widya Satria Surabaya, dengan kontrak mulai pada 15 Desember 2022 dan berakhir pada 14 Desember 2024. Pada tahap 1 pekerjaan akan dilakukan pembangunan struktur hotel 14 lantai, dan monumen Reog dengan tinggi keseluruhan 126 meter. 

" Pengerjaan selama 3 tahun. Kontrak mulai 15 Desember 2022, sampai 4 Desember 2024. Multiyears. Pembangungan tahap 1 ini hanya struktur hotel 14 lantai, dan monumen reog yang tuntas dibangun fisiknya," akunya. 

Ditempat yang sama Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko berharap pekerjaan fisik tahap I MRP bisa berjalan lancar. Keberadaan bangunan ini selain menjadi ikon baru wisata Ponorogo, juga menjadi motor penggerak perekenomian rakyat di sisi barat Ponorogo. Ia pun berterima kasih kepada seluruh masyarakat Sampung, khususnya para eks pekerja tambang batu kapur, yang telah mau bekerja sama dalam mewujudkan pembangunan MRP.

Baca juga: Gantikan Giri 2 Bulan, Pjs Bupati Ponorogo Lanjutkan Program Prioritas

Bupati Porogo Sugiri Sancoko saar menerima sertifikat kepemilikan aset Gunung Gamping dari BPN/ATR Ponorogo.

" Kami menunggu bapak ibu sekalian untuk menjadi wirausaha di sektor wisata, yang menjadi pondasi keberlangsungan dari Monumen Reog Ponorogo dan Museum Peradaban," pungkasnya.adv/ znl

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru