Penuhi Janji, Wali Kota Sutiaji Realisasikan Pemberian Subsidi kepada Sopir Angkot

realita.co
Wali Kota Malang, H. Sutiaji saat menyerahkan subsidi kepada sopir angkot/Ist.

KOTA MALANG (Realita)- Wali Kota Malang H. Sutiaji akhirnya merealisasikan janjinya, bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Malang akan memberikan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) kepada Angkutan Kota (Angkot). 

Sebelumnya, Sutiaji berjanji bahwa Pemkot Malang juga akan memberikan subsidi BBM berupa bantuan langsung tunai (BLT) bagi para sopir angkut. Subsidi itu akan diberikan agar para pelajar di Kota Malang gratis menumpang angkot.

Baca juga: Tindaklanjuti Instruksi Mendagri, Pj Wali Kota Malang Sidak Harga dan Ketersediaan Bahan Pokok

Hal itu disampaikan saat menemui aksi ratusan sopir angkot yang menolak upaya Pemerintah Kota Malang melakukan uji coba satu arah di kawasan Kayutangan Heritage, di depan Balai Kota Malang, Senin (20/2) lalu. 

Sutiaji berjanji pada Maret dan April 2023 akan para angkot bakal diberi subsidi BBM sebesar Rp 600 ribu selama dua bulan. Anggarannya akan dialokasikan sekitar Rp 5 miliar sampai Rp 6 miliar. 

Memenuhi janji itu, melalui Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang  Pemot Malang mengalokasikan anggaran untuk memberikan bantuan Bahan BBM bagi angkot yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Malang. Sejumlah pengemudi angkot dari berbagai trayek mulai menerima bantuan BBM pada hari ini di Terminal Arjosari, Jumat (14/4/2023).

Wali Kota Sutiaji yang datang langsung dalam penyerahan bantuan tahap pertama ini, menyampaikan bahwa pengemudi angkutan umum, seperti angkot ini telah mengalami penurunan kegiatan ekonomi baik karena adanya pandemi, merebaknya transportasi online, hingga adanya penyesuaian harga bahan bakar sebelumnya.  Hal inilah yang mendorong Pemkot Malang menyalurkan bantuan berupa subsidi BBM.

"Sementara kita fasilitasi dengan bantuan BBM, ke depan akan kami carikan solusi seperti program revitalisasi. Mudah-mudahan nanti juga dapat memberikan kenyamanan bagi para penumpang angkutan umum. Kalau moda transportasi massal ini bisa kita kuatkan akan bisa mengurangi kemacetan," terangnya.

Pria berkacamata tersebut mengungkapkan bahwa bantuan BBM untuk angkot tahun 2023 ini diberikan berdasarkan jumlah kendaraan yang digunakan sebagai angkutan umum (mikrolet) di Kota Malang. 

"Mekanismenya sudah diatur dan disepakati. Semoga tahun depan jumlahnya bisa lebih banyak," ucapnya.

Sementara, Kepala Dishub Kota Malang Drs. Widjaja Saleh Putra menambahkan bahwa penyaluran bantuan ini juga menjadi salah satu bentuk dukungan dalam upaya memberdayakan angkutan umum di Kota Malang. "Selain itu juga sebuah upaya untuk mengendalikan inflasi daerah," ungkapnya. 

Baca juga: Peringatan Hari Sumpah Pemuda, Pj Wali Kota Malang: Pemuda Pemilik Masa Depan Bangsa

Widjaja menuturkan bahwa pada tahun 2023 ini, Pemkot Malang menyalurkan bantuan berupa subsidi BBM berdasarkan jumlah kendaraan, tidak lagi berdasarkan jumlah pengemudi. Bantuan tahun ini diberikan kepada 1.073 kendaraan dari 20 jalur yang beroperasi.

“Kalau tahun 2022 lalu kita berikan berdasarkan jumlah sopir angkutan sebanyak 500-an orang dan hanya yang berstatus warga Kota Malang saja. Padahal sopir angkutan ini bukan berasal dari kota saja. Maka kita ubah strateginya dengan berbasis angkutan kotanya, yakni sebanyak 1.073 dan sudah kita verifikasi,” ungkap pria yang kerap disapa Jaya itu.

Disebutkannya bahwa anggaran yang digelontorkan untuk bantuan ini adalah sebesar satu miliar lima puluh juta rupiah. Pihaknya telah bersepakat dengan semua paguyuban tentang nominal yang disalurkan kepada setiap angkutan.

“Masing-masing angkutan kota mendapat bantuan sebesar Rp 300 ribu selama tiga bulan atau total setiap angkutan mendapat Rp 900 ribu. Bantuan yang diberikan dalam bentuk kupon BBM jenis Pertalite dan tidak dapat diuangkan. Mudah-mudahan rekan-rekan paguyuban atau sopir tidak menjual pada pihak lain,” harapnya.

Penyaluran bantuan BBM ini dilaksanakan mulai tanggal 14 – 19 April 2023. Pelaksanaanya dibagi dalam tiga tahap, yakni tanggal 14-16 April di Terminal Arjosari, tanggal 17-18 April di Terminal Hamid Rusdi, dan tanggal 19 April di Terminal Madyopuro dan Terminal Mulyorejo. 

Baca juga: Sambut Kepemimpinan Presiden Baru, Pj Wali Kota Iwan: Kota Malang Siap Mendukung Kebijakan Pusat

Selanjutnya, Jaya mengatakan bahwa pihaknya bekerja sama dengan tiga SPBU untuk penukaran kupon BBM tersebut, yakni SPBU Pertamina S. P. Sudarmo (depan Hotel Grand Mercure), SPBU Pertamina Trunojoyo (Embong Brantas), dan SPBU Pertamina Tlogomas. 

"Dengan harapan kami akan mengetahui apa benar kendaraan-kendaraan angkutan umum ini benar-benar beroperasi," pungkas Jaya. 

Rasa syukur dan terima kasih pun diutarakan para pengemudi mikrolet ini. Seperti Buhadi, pengemudi mikrolet trayek Arjosari-Mergosono-Hamid Rusdi (AMH).

"AlhamdulIlah. Saya senang dapat bantuan. Kalau sekarang penghasilan bersih ya sekitar Rp50 ribu, kadang ya Rp25 ribu. Terima kasih ya Pak Wali," ucapnya.adv/hums/mad

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru