PONOROGO ( Realita)- Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko kembali membuat gebrakan. Kali ini dalam sistem pengelolaan keuangan daerah.
Guna merubah stigma ketergantungan daerah terhadap dana transfer pusat. Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mematok tinggi target perolehan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Ponorogo mencapai Rp 1 triliun dalam pagu Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) mulai tahun depan.
Baca juga: Gantikan Giri 2 Bulan, Pjs Bupati Ponorogo Lanjutkan Program Prioritas
Sugiri mengeklaim, rendahnya PAD Ponorogo sejak beberapa tahun terakhir, menjadi alasan tingginya target realisasi PAD Ponorogo mulai tahun depan. Hal ini menurutnya dalam rangka mewujudkan kemandirian anggaran daerah. Dimana menurutnya realisasi PAD Ponorogo hingga kini masih diangka Rp 260 miliar hingga Rp 300 miliar pertahun, atau 13 persen dari APBD Ponorogo tahun 2023 senilai 2,2 triliun.
" Dimulai dari DDF (Drajat Disentralisasi Fiskal ) mulai dari beberap tahun lalu selalu PAD kita berputar diangka Rp 260 miliar hingga Rp 300 miliar. Agar kemudian terendah Kabupaten Ponorogo ini punya daya yang bagus, maka DDF ( inovasi daerah) nya harus naik. Maka PAD kita harus naik, untuk itu saya targetkan Rp 1 triliun mulai tahun depan PAD kita," ujarnya, Selasa (25/07/2023).
Sugiri mengeklaim, kendati dicibir dan dicemooh. Namun target PAD Rp 1 triliun itu dapat terealisasikan. Patokan PAD Ponorogo itu pun menurutnya sudah melalui kajian dan hitungan-hitungan yang matang. Ia mencontohkan, terealisasikanya Face OFF Jalan HOS Cokroaminoto tanpa APBD, dan Monumen Reog Ponorogo (MRP) Sampung ditengah cupetnya anggaran menjadi bukti Ponorogo mampu sejajar dengan daerah berkembang lainnya.
" Semua itu ada perencanaan dan rumusannya, yang kita canangkan insyaallah jadi kenyataan. Dulu ketika kita mau bangun Monumen Reog orang bengok-bengok mana mungkin bisa jadi toh sekarang sudah mulai dibangun. Sama halnya dengan kita bangun HOS tanpa APBD, bagi yang tidak inovasi pasti ini dikira pekerjaan bual, tapi nyatanya jadi juga," ungkapnya.
Baca juga: Ingatkan Netralitas Jelang Pilkada, Pjs Bupati Ponorogo: ASN Jangan Bikin Kelompok Politik
Sugiri mengungkapkan, upaya pihaknya untuk memenuhi target PAD Rp 1 triliun itu, diantaranya dengan memunculkan potensi-potensi PAD baru. Bila dulu penyokong PAD hanya dibebankan pada wilayah perkotaan dengan realisasi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), serta dana transfer pusat. Mulai tahun depan spot PAD baru akan diperbanyak, diantaranya memaksimalkan daya jual Telaga Ngebel sebagai spot wisata, MRP di Sampung, keberadaan RSUD tipe D Bantarangin, Waduk Bendo dan Pasar Legi dikelola daerah maka angka itu bukan hal yang mustahil direalisasikan.
" La wong saya mengulik Telaga Ngebel dengan Water Fountain saja, realisasi PAD sudah naik beberapa kali lipat. Nanti kita buat mainan-mainan baru yang berimbas pada PAD. Jika itu terealisasikan angka Rp 1 triliun itu bukan hal yang mustahil, bagi yang berinovasi,"ungkapnya.
Lebih jauh Sugiri menjelaskan, upaya ini tidak membuktikan Ponorogo akan lepas dari dana transfer pusat. Namun menyehatkan APBD disektor PAD.
Baca juga: Sugiri Cuti 2 Bulan, Pemprov Jatim Tunjuk Joko Irianto Jadi Pjs Bupati Ponorogo
" Kalau DDF kita 25 % persen PAD dalam APBD kan sehat. Coba pikir, DAU (Dana Alokasi Umum) dan DAK (Dana Alokasi Khusus) sudah ada mekanismenya, terus bagaimana kita bisa inovasi dan merealisasikan keinginan bila ditentukan dari pusat. Maka itu harus dimulai dari PAD sendiri. Meminimalisir kebocoran," tekanya.
Ia berjanji, upaya realisasi target PAD Rp 1 triliun ini, tidak menyengsarakan rakyat. Namun dengan upaya merubah Ponorogo menjadi kota wisata dan santri.
" Realisasi ini tanpa menginjak rakyat, membenani pajak rakyat, mengkebiri kemerdekaan. Maka kita buat Ponorogo ini kota wisata dan santri. Agar ada tumbuh kembang ekonomi, banyak orang berkunjung, memicu terjadinya perdagangan, ada tiket dan jual beli disana itu sumber PAD yang saya maksud," pungkasnya. znl
Editor : Redaksi