JAKARTA- Virus corona menjadi sorotan khususnya untuk varian delta yang dianggap sangat menular bahkan hanya saat berpapasan.
"Yang jelas, transmisi cepat dari Varian Delta bukan candaan. Itu adalah hasil tracing di Australia untuk kasus-kasus baru. Mereka menyelidiki penularan yang terjadi di Bondi Junction Westfield, sebuah pusat perbelanjaan, yang menunjukkan bagaimana cepatnya penularan Delta," ujarnya mengutip akun twitter resminya di Jakarta, Sabtu (26/6/2021).
Baca juga: Deltacron Belum Masuk Indonesia
Menurut dia, hal itu yang menjadi perhatian para ahli, apalagi kejadiannya tidak terjadi sekali saja di sana. Tak heran, lanjutnya, pejabat kesehatan Australia mengingatkan bahwa penularan virus tidak lagi butuh waktu hingga 15 menit, tapi dimungkinkan bisa dalam hitungan detik.
Baca juga: Varian Delta dan Omicron Bersatu, Jadi Deltacron
"Bagaimana transmisi kontak sekilas itu bisa terjadi? Ahli virologi Universitas Griffith Lara Herrero mengatakan, dalam momen transmisi yang terekam di CCTV itu, virus didapati bertahan di udara cukup lama-sehingga seseorang bisa menghirupnya dan terinfeksi," tuturnya masih dalam tautan yang sama.
Transmisi kontak sekilas ini, telah didukung oleh pernyataan-pernyataan beberapa tokoh. Termasuk Menteri Kesehatan New South Wales Brad Hazzard dan juga ahli epidemiologi dunia Eric Feigl-Ding.
Baca juga: Tenang! Varian Delta Lebih Berat daripada Omicron
"Secara global, Varian Delta memang menyebabkan lonjakan kasus Covid-19 yang tinggi di beberapa negara, termasuk Indonesia. Kabar baiknya, sebagian besar vaksin yang beredar, masih bisa bekerja melawan Varian Delta ini," pungkasnya.
Editor : Redaksi