Warga Kemansen Balongbendo Digegerkan Penemuan Mayat di Ladang Tebu

realita.co
Evakuasi yang dilakukan petugas, Senin (28/8/2023). Foto: Juni

SIDOARJO (Realita)- Warga Kemangsen Balongbendo dihebohkan penemuan mayat yang sudah berupa tengkorak dan tulang belulang di ladang tebu.

Harto, warga sekitar yang pertama kali menemukan jasad berapa tengkorak dan tulang tersebut. Saat itu pria 58 tahun itu datang ke sekitar TKP untuk mencari petai cina atau lamtoro pada sekitar pukul 09.30. "Saya pas lihat bawah ternyata ada tengkorak itu," ujarnya.

Baca juga: Mayat Penuh Darah Ditemukan di Taman Pancing Denpasar, Diduga Korban Pembunuhan

Kaget melihat itu, akhirnya Harto kemudian memanggil perangkat desa setempat untuk mengecek. Benar saja ternyata tengkorak tersebut merupakan mayat yang sudah membusuk dan kemudian mengering. "Tidak bau mungkin karena kering, tinggal baju batik, kulit, sama celana panjang hitam," ungkapnya.

Kepala Desa Kemangsen Abdul Rouf yang datang kemudian memanggil pihak Polsek Balongbendo untuk membantu evakuasi mayat tersebut. Rouf mengatakan bahwa mayat yang ditemukan mirip dengan ciri warga Dusun Sirapan, Kemangsen, yang hilang beberapa bulan lalu.

Kemudian pihak pemdes Kemangsen memanggil keluarga dari korban yang diketahui bernama Parmin berusia 76 tahun. "Dari baju sendiri memang mirip baik RT tempatnya tinggal dan juga keluarga mengenali baju batik yang ada pada mayat," jelasnya.

Baca juga: Misteri Penemuan Mayat di Jurang Sitinjau Lauik, Polisi Selidiki Identitas Korban

Menurutnya Parmin  dilaporkan hilang oleh keluargaanya ke pemdes dan polisi pada 3 Mei lalu. "Sekitar hampir empat bulan tidak ada kabar," ungkapnya. Diketahui saat itu korban pamit kepada keluarganya anak dan istrinya ingin menuju rumah saudaranya di Tropodo, Krian.

Akan tetapi sampai keesokan harinya tidak ada kabar hingga keluarga melapor. "Bahkan istrinya meninggal pada bulan Juli karena kepikiran menunggu suaminya yang hilang," jelasnya. 

Salah satu anak korban yang hadir kemudian turut serta ke Rumah Sakit Bhayangkara Pusdik Sabhara Porong untuk melakukan otopsi dan pemeriksaan lebih lanjut. Diketahui sehari-harinya kakek 76 tahun itu bekerja sebagai pembuat kandang ternak.

Baca juga: Mayat Membusuk Ditemukan di Kebun Pak Nerimo

"Almarhum sudah pikun, kemungkinan karena tersesat itu korban kemudian meninggal," jelasnya. Kades Kemangsen itu juga mengatakan bahwa korban tidak bisa mengendarai sepeda maupun motor. "Sehingga jalan kaki, kodisi tua, dan pikun, jelasnya.

Sementara itu Kanitreskrim Polsek Balongbendo Iptu Ali Mahmud mengatakan bahwa korban sudah diperiksa dan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuhnya. "Nihil tidak ada," katanya singkat. Sedangkan penyebab kematian korban diduga akibat kelelahan saat perjalanan. Jh

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru