Suami Atur Jaringan Narkoba dari Lapas, Istri Promosi Lewat Medsos

realita.co
APS alias Adelia Putri Salma. Foto: IG adelia

LAMPUNG-Kasus bandar narkoba melibatkan selebgram Palembang terkenal, APS alias Adelia Putri Salma, semakin menyita perhatian publik.

Ternyata suaminya yang dikenal dengan nama Khadafi alias David, telah terlibat dalam pengendalian peredaran narkotika meski mendekam di dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas). Dirinya dikabarkan masih mengatur aliran narkotika dari balik jeruji Lapas, yang menciptakan kehebohan di seluruh negeri.

Melansir dari berbagai sumber menurut Kombes Erlin Tangjaya, Direktur Direktorat Narkoba (Ditnarkoba) Polda Lampung, fakta ini telah dikonfirmasi bahwa Khadafi alias David masih memiliki peran dalam peredaran narkoba. “Iya, masih (mengendalikan peredaran narkoba),” ujar Erlin di Mapolda Lampung, kemarin.

Namun, informasi terperinci mengenai apakah pengendalian ini berlangsung ketika David ditahan di Lapas Kelas I Palembang atau saat di Nusakambangan masih belum dijelaskan secara resmi. Yang pasti, David telah dipindahkan ke beberapa Lapas sejak tanggal 26 Juni 2023, mulai dari Lapas Karanganyar Nusakambangan hingga Lapas Narkotika Bandar Lampung.

Erlin juga menambahkan bahwa sejumlah individu telah dimintai keterangan oleh penyidik Ditnarkoba Polda Lampung, termasuk David. “Sudah (diperiksa), ada beberapa orang juga yang dimintai keterangan,” tambahnya.

Kehadiran APS dalam sorotan publik sebelumnya berasal dari dugaan keterlibatan dalam penyembunyian aset milik suaminya yang terlibat dalam peredaran narkotika. APS sendiri adalah istri dari David, terpidana kasus narkoba yang saat ini mendekam di Lapas Nusa Kambangan. Informasi dari Ditnarkoba Polda Lampung mengungkapkan bahwa David telah mengirim sekitar 10 kilogram sabu-sabu dari seseorang bernama Fajar Reskianto.

Kapolda Lampung, Inspektur Jenderal (Irjen) Helmy Santika, menambahkan bahwa APS diduga menerima aliran dana dari transaksi sabu-sabu jaringan internasional. “Iya, kita menduga aliran dana itu dibelikan barang-barang, asalnya dari transaksi narkoba,” ujar Helmy.

Namun, Koordinator Lapas se-Nusakambangan, Mardi Santoso, dengan tegas membantah kabar bahwa David masih mengendalikan narkoba dari dalam Lapas super maksimum security. Menurutnya, hal ini tidak mungkin terjadi di Lapas dengan sistem keamanan ketat seperti Lapas Karanganyar Nusakambangan.

Walau begitu, David telah dipindahkan ke Lapas Narkotika Bandar Lampung untuk mempermudah proses penyelidikan yang dilakukan oleh Polda Lampung. Pemindahan ini terjadi setelah beberapa tahap pemindahan sebelumnya, dimulai dari Lapas Kelas I Palembang, dilanjutkan ke Lapas Karanganyar Nusakambangan, dan akhirnya ke Lapas Narkotika Bandar Lampung.

Kisah ini terus menggeliat sebagai bagian dari pengungkapan jaringan narkoba yang melibatkan Mabes Polri hingga lembaga penegak hukum di berbagai negara. Skandal ini semakin mengguncang lapisan masyarakat dan menimbulkan pertanyaan besar mengenai pengendalian peredaran narkoba dari dalam jeruji Lapas.gd

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru