Pj Wali Kota Malang: Gerakan Pasar Murah Bentuk Intervensi Pemerintah Stabilkan Harga

realita.co
Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat saat mengunjungi stand pasar murah. (dok.pro)

KOTA MALANG (Realita)- Penjabat (Pj) Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat mengatakan, pihaknya terus menggalakkan gerakan pasar murah. Hal itu, kata Wahyu, sebagai bentuk intervensi pemerintah dalam menstabilkan harga sehingga masyarakat tetap dapat membeli bahan kebutuhan pokok sesuai dengan kemampuan daya belinya.

"Fenomena alam El Nino ini sedang mengancam dan kita tidak tahu kapan akan selesai, imbasnya tentu pada produksi bahan kebutuhan pokok khususnya produksi pangan beras. Kondisi ini secara alami akan memunculkan fluktuasi harga karena spekulasi pasar dan inilah yang perlu kita antisipasi bersama," kata Wahyu Hidayat saat menghadiri gerakan pangan murah yang digelar Dinas Ketahanan Pangan Kota Malang bekerja sama dengan Perumda Tunas, Perum Bulog Rajawali Nusantara Indonesia dan beberapa produsen di lapangan Merjosari, Senin (16/10).

Baca juga: Pj Wali Kota Malang Masuk dalam Apresiasi Kinerja Penjabat Kepala Daerah 2024

Menurut Wahyu, fenomena alam yang terjadi saat ini turut menjadi faktor menurunnya tingkat produksi bahan pokok khususnya beras. Sehingga, menurunnya tingkat produksi ini berimbas pada ketersediaan di pasar sehingga memunculkan spekulasi fluktuasi harga. Wahyu menambahkan Hal ini lah yang perlu diantisipasi agar tidak terjadi gejolak di pasar.

Untuk itulah, beberapa waktu lalu saat pelepasan armada bantuan pangan di Perumda Tunas, Wahyu menginstruksikan untuk mengadakan kegiatan gerakan pangan murah atau pasar murah secara berkala," ungkapnya.

"Nah Senin yang lalu saya sudah menyampaikan harus secara berkala mengadakan kegiatan seperti ini. Tujuannya untuk menstabilkan harga dan ini bentuk intervensi yang bisa kita lakukan untuk menjaga harga sehingga tidak terjadi gejolak di pasar karena kemampuan daya beli masyarakat yang sesuai dengan harga yang ada dipasar," tambahnya.

Wahyu juga mengatakan harga di gelaran gerakan pasar murah ini mempunyai selisih yang lebih rendah dari harga pasar sehingga memungkinkan menarik minat masyarakat untuk membeli. Wahyu juga menyampaikan kepada masyarakat untuk tidak khawatir dengan ketersediaan stok karena semuanya relatif aman.

Baca juga: PJ Wali Kota Malang Aspresiasi Terobosan Wakaf Uang dari Badan Wakaf

"Saya sudah cek, selisih harganya di kisaran 3000 rupiah hingga 4000 rupiah. Dan itu angkanya lebih rendah dari harga pasar, jadi menarik minat masyarakat sampai antriannya panjang. Tetapi saya juga berpesan kepada masyarakat untuk tidak panik karena stok bahan pokok relatif aman hanya harga nya saja yang perlu dikendalikan," kata Wahyu.

Yang menjadi alasan dasar diadakannya gerakan pangan murah menjadi pilihan utama di Kota Malang, Wahyu mengatakan, karena potensi lahan pertanian yang minim di Kota Malang menjadi salah satu faktornya. 

"Kita tetap fokus dalam bentuk ini (gelaran pangan murah), karena Malang kan potensi lahan pertaniannya minim, dan kebanyakan kita ini sebagai produsen. Jadi bentuk intervensi kita mengoptimalkan menggelontorkan gelaran pangan murah atau pasar murah ini, ada subsidi juga dari kita lewat perangkat daerah terkait,” tuturnya.

Baca juga: Pemkot Malang Gelar Gerakan Pangan Murah, Pj Wali Kota: Gerakan Tekan dan Kendalikan Inflasi

Terakhir, pria lulusan teknik planologi ini menginstruksikan kegiatan gerakan pangan murah ini dapat dilaksanakan setiap sebulan sekali. Dirinya berharap akan semakin banyak produsen yang bekerja sama sehingga mampu memberikan penekanan ketersediaan barang dan kestabilan harga di pasar.

"Harapannya ini bisa dilakukan setiap sebulan sekali, dan kedepannya semoga semakin banyak sumber-sumber yang bisa kita manfaatkan dari para produsen sehingga harga-harga di Kota Malang bisa terkendali," tutupnya.pro/adv/mad

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru