SLEMAN (Realita)- Kiai dan santri di Padukuhan Tegalsari, Wedomartani, Sleman menggelar doa bersama untuk pemenangan paslon Ganjar Pranowo-Mahfud Md. Mustasyar PWNU DIY KH Asyari Abta menyerukan untuk warga NU maupun masyarakat umum memilih pasangan tersebut pada Pilpres 2024.
"Sebagai Mustasyar saya tetap mengarahkan ke 03 (Ganjar-Mahfud)," kata Kiai Asyari kepada wartawan, Sabtu (10/2/2024).
Baca juga: Salip dari Kiri, Wanita Muda Tewas usai Bersenggolan
Dalam doa bersama yang dihadiri ratusan orang dari warga NU, kiai, tokoh masyarakat, relawan JAGA-NU, dan masyarakat umum itu, Asyari menyampaikan dukungan itu bentuk solidaritas sebagai tetangga. Dia mengungkapkan bahwa Ganjar telah membuat rumah di Tegalsari.
(Rumahnya) Sini dekat. Satu RT dengan sini (Tegalsari). Belum (pindah)," kata Asyari.
"Ya kita doakan supaya menang. Kita sebagai tetangga ya solidaritas kita pupuk untuk mempersatukan tetangga," ujar pengasuh Ponpes Tegalsari itu.
Baca juga: Dituduh Jimly Menggertak, Ganjar: Kami Serius
Menurutnya, dalam kontestasi ini, Ganjar menjadi pihak yang terzalimi.
"Pak Ganjar kali ini dalam kondisi kaya-kaya (seperti) dizalimi dengan berbagai peristiwa yang sudah terjadi," tegasnya.
Lebih lanjut, selain memberikan doa serta dukungan, dia juga menyerukan untuk pemilu bisa berlangsung damai.
Baca juga: Pakar Politik Minta Kubu 03 Akui Kekalahan
"Ya harapannya saya nanti tetap damai. Tidak terjadi apa-apa. Mulus jalannya pemilu," ungkapnya
Doa bersama ini juga digagas oleh Jaringan Ganjar Nusantara (JAGA NU) yang dipusatkan di Pondok Pesantren Tegalsari. POnpes ini diasuh oleh KH Asyharu Abta yang menjabat Mustasyar PWNU DIY
“Solidaritas bertetangga akan terus kita pupuk, mempersatukan tetangga. Kami doakan semoga menang,” kata KH Asyhari Abta kepada wartawan, Sabtu (10/02/2024).
Doa bersama ini sebenarnya untuk menyambut Ganjar Pranowo sebagai tetangga baru, karena memiliki rumah di Tegalsari. Mereka ingin Ganjar berkenalan dengan warga sekitar. Hanya saja calon presiden yang diusung Partai Perindo dengan lambang burung rajawali mengepakkan sayapnya ini tidak bisa hadir. Ganjar sedang kampanye di Solo dan Semarang, Jawa Tengah.
Asyhary Abta mengaku mendukung Ganjar karena tokoh yang lahir dan tumbuh dari rakyat kecil atau kalangan bawah. Selama dua periode menjadi Gubernur Jawa Tengah juga tidak terindikasi negatif. Hal ini berbeda dengan dua calon lain yang saat ini ada.
"Itu nanti kalau jadi presiden bisa merasakan betapa sengsaranya orang atau rakyat kecil," ujarnya.
Sebagai Mustasyar PWNU DIY dia mengarahkan santri dan masyarakat luas untuk memilih pasangan nomor urut 3 pada Pilpres 14 Februari nanti.
"Harapan saya nanti tetap damai, tidak terjadi apa-apa, mulus jalannya Pemilu, dan Pak Ganjar menang," pungkas KH Asyhari Abta.sm
Editor : Redaksi