NEW YORK- Dewan Keamanan PBB pada Senin (10/6) mendukung proposal gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza yang sebelumnya dipaparkan Presiden AS Joe Biden.
DK PBB mendesak kelompok militan itu untuk menerima kesepakatan yang bertujuan untuk mengakhiri perang selama delapan bulan terakhir.
Baca juga: Putin Kasih 2 Syarat untuk Gencatan Senjata, Ukraina Langsung Tegas Menolak
Hamas menyambut baik penerapan resolusi yang disusun AS tersebut dan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya siap bekerja sama dengan para mediator dalam menerapkan prinsip-prinsip rencana tersebut.
Rusia abstain dalam pemungutan suara di DK PBB, sementara 14 anggota DK PBB lainnya mendukung resolusi rencana gencatan senjata tiga tahap yang diuraikan Biden pada 31 Mei lalu, yang disebutnya sebagai inisiatif Israel.
“Hari ini kita memilih perdamaian,” kata Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield di hadapan dewan setelah pemungutan suara.
Isi resolusi DK PBB menyambut baik proposal gencatan senjata yang baru, menyatakan bahwa Israel telah setuju, dan menyerukan kepada Hamas untuk juga menyepakatinya dan “mendesak kedua pihak untuk sepenuhnya melaksanakan semua ketentuan tanpa penundaan dan tanpa syarat.”
Baca juga: Gencatan Senjata Hamas dan Israel Diperpanjang lagi
Aljazair, satu-satunya anggota dewan dari jazirah Arab, mendukung resolusi tersebut karena “kami percaya ini selangkah lebih dekat menuju gencatan senjata segera dan permanen,” ungkap Duta Besar Aljazair untuk PBB Amar Bendjama kepada dewan.
“Ini memberi secercah harapan kepada warga Palestina,” ungkapnya. “Ini saatnya untuk menghentikan pembantaian.”
Resolusi itu juga merinci proposal yang diajukan dan menyebutkan bahwa “apabila negosiasi memakan waktu lebih lama dari enam pekan untuk fase pertama, maka gencatan senjata akan diteruskan selama negosiasi berlanjut.”
Baca juga: Joe Biden Kegirangan Israel Bersedia Gencatan Senjata
Thomas-Greenfield mengatakan bahwa hasil pemungutan suara itu menunjukkan kepada Hamas bahwa komunitas internasional bersatu.
“Bersatu dalam sebuah kesepakatan yang akan menyelamatkan banyak nyawa dan membantu warga sipil Palestina di Gaza untuk memulai proses pembangunan kembali dan pemulihan. Bersatu dalam sebuah kesepakatan yang akan mempersatukan kembali para sandera dengan keluarga mereka setelah delapan bulan disandera,” ujarnya.voa
Editor : Redaksi