Gas Melon Cekik Warga, Tomas Pertanyakan Peran DPRD Ponorogo

realita.co
Kantor DPRD Ponorogo. Foto: Dok Zainul

PONOROGO (Realita)- Masih langka dan mahalnya Gas LPG 3 kg di Kabupaten Ponorogo, membuat sejumlah Tokoh Masyarakat (Tomas) di wilayah ini beraksi keras. Bahkan mereka mempertanyakan kinerja DPRD Ponorogo yang terkesan tutup mata dengan kondisi ini.

Hal ini diungkapkan Ketua LSM Gerakan Masyarakat Adil dan Sejahtera (GEMAS) Ponorogo, Subandi. Ia meminta DPRD tidak diam saja dan segera melakukan intervensi terhadap Pertamina dan pihak-pihak terkait, agar harga Gas melon kembali stabil.

Baca juga: 4 Pimpinan Difinitif DPRD Ponorogo Dilantik, Kang Wie: Tancap Gas Bentuk Alkap

" Jadi secara umum memang harga gas sedang mahal, apalagi pakai foto copy KTP ini sangat memberatkan masyarakat. Disinilah peran Dewan yang kelihatannya mandul tidak pernah mengintervensi, tidak pernah memanggil depo atau pihak-pihak terkait," ujarnya, Rabu (19/06/2024).

Subandi meminta DPRD berani bertindak dalam mengatasi harga Gas melon yang kian mencekik saat ini. Terlebih, sebentar lagi para wakil rakyat ini memasuki akhir jabatan.

Baca juga: Bentuk AKD DPRD Ponorogo, PAN Merapat Ke PDI-P Bentuk Fraksi Gabungan

" Dewan berani gak, apalagi sudah mendekati purnanya dewan, dan mau ganti dewan yang baru. Masalah gas ini kalau saya nilai sebuah permainan ini. Maka dari itu unsur dewan itu mengawal dan memantau. Dewan ini tidak hilang tapi menghilangkan diri," tudingnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Ponorogo Sunarto enggan berkomentar banyak terkait masalah gas melon. Ia berkelit telah mengeluarkan statmen beberapa waktu lalu.

Baca juga: Resmi Jadi Dewan Ponorogo, Caleg PPP 78 Suara Ini Tak Percaya Bakal Dilantik

" Sebulan yang lalu saya sudah relase mas, Njenengan minta yang pernah sudah tayang saja, rgs,radar dan lainnya," kelitnya. znl

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru