PONOROGO (Realita)- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo kembali akan melakukan belanja besar di awal Agustus ini. Tak tanggung-tanggung dana belanja online ini mencapai miliaran rupiah.
Dari data di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ponorogo, Untuk mencukupi kebutuhan Alat Kesehatan (Alkes) Rumah Sakit (RS) Darurat di Sentra Industri (SI) Tambakbayan, Pemkab mengucurkan anggaran Rp 4,3 miliar. Dimana anggaran itu untuk pengadaan 78 unit Tempat Tidur (TT) pasien, 78 infus standing portable (ISP), tabung oksigen, emergancy set, dan meja perawatan. Dana ini bersumber dari Refocusing Covid-19 di Dinas Kesehatan (Dinkes) Ponorogo.
Baca juga: Gantikan Giri 2 Bulan, Pjs Bupati Ponorogo Lanjutkan Program Prioritas
Wakil Direktur (Wadir) Medik RSUD dr Harjono dr Enggar Triadji, mengatakan pengadaan Alkes senilai Rp 4,3 miliar itu tidak menggunakan sistem lelang, karena menggunakan sistem online di E-Katalog.
" Jadi nanti kita pakai E-Katalog. Untuk 78 unit tempat tidur da Alkes pendukung anggaranya Rp 4,3 miliar. Dananya dari Dinkes," ujarnya, Senin (02/08).
Enggar mengaku, pihaknya belum bisa memastikan rumah sakit darurat dapat beroprasi dalam kurun waktu dua minggu kedepan, sesuai target Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko. Selain faktor kasus Covid-19 di Indonesia meningkat, yang berimbas tingginya permintaan Alkes di pasaran. Keberadaan stok juga menjadi tanda tanya saat ini.
" Kalau ready barangnya dua minggu terpenuhi. Tapi kondisinya saat ini seperti ini," akunya.
Baca juga: Ingatkan Netralitas Jelang Pilkada, Pjs Bupati Ponorogo: ASN Jangan Bikin Kelompok Politik
Disinggung terkait progres pengadaan mesin Oksigen Generator, saat ini RSUD tinggal mengklik penyedia barang pada E-Katalog. Ia membocorkan, penyedia mesin berasal dari Jakarta, dengan harga mesin mencapai Rp 5,3 miliar atau berhemat Rp 1,1 miliar dari anggaran yang disiapkan Rp 6,4 miliar.
" Senin atau selasa ini kita tinggal men chose (memilih.red) alat dan penyedia," ujar Enggar.
Enggar menambahkan, mesin generator oksigen yang dipesan berkapasitas 750 liter per detik (Lpm), yang dihasilkan selama 24 jam oprasional. Kebutuhan itu 30 persen dari kebutuhan oksigen saat ini yang mencapai 1.500 hingga 2.000 per hari.
Baca juga: Sugiri Cuti 2 Bulan, Pemprov Jatim Tunjuk Joko Irianto Jadi Pjs Bupati Ponorogo
" Makanya nanti akan jadi back up kami, selain tetap distribusi dari Samator," tambahnya.
Enggar mengaku, belum bisa memastikan kapan alat itu datang ke Ponorogo, karena saat ini masih pada proses penyiapan administrasi pengadaan barang dan jasa. Namun ia yakin dalam kurun waktu sebulan mesin itu telah beroprasi.
"Belum bisa dipastikan. Satu bulan sudah operasi prediksi kami," pungkasnya.lin
Editor : Redaksi