Kejanggalan Pengaspalan Jalan Desa di Jombang Diklaim dari Dana Pribadi Kades, Ternyata Ini Sumbernya

realita.co
Pengerjaan pengaspalan jalan lingkungan di Dusun Kemuning, Desa Tanggungan, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Foto: Syarif

JOMBANG (Realita) - Pengerjaan pengaspalan jalan lingkungan di Dusun Kemuning, Desa Tanggungan, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur yang diklaim memakai anggaran pribadi kepala desa mulai terkuak.

Anggaran pengaspalan jalan lingkungan di Desa Tanggungan, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang ternyata disinyalir berasal dari dana Corporate Social Responsibility (CSR) atau Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TJSL) dari salah satu perusahaan yang akan berdiri di wilayah setempat.

Baca juga: Jalan Menuju Desa Sampanahan Hulu Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Mengeluh, Dinas PUPR Cuek

Perusahaan yang bakal dibangun itu memberikan dana CSR atau TJSL ke pemerintah desa ratusan juta. Dana itulah yang diduga digunakan sebagian untuk pengaspalan jalan lingkungan di dusun Kemuning.

Hal ini dibenarkan salah seorang perangkat desa di wilayah Kecamatan Gudo, Jombang yang namanya tidak mau disebutkan.

"Kata siapa dana pribadi. Itu dari dana CSR perusahaan yang akan didirikan di wilayah desa Tanggungan. Saat ini dalam proses pengurukan," kata dia, Selasa (25/6/2024).

Dia juga membantah jika pengaspalan jalan lingkungan alih-alih menggunakan dana desa (DD). Karena ia menilai bisa menjadi blunder.

"Kalau pakai DD, terus pengerjaannya seperti itu (kualitas jelek) akan jadi blunder bagi kades. Di DPMD (setelah dicek) juga gak ada pelaporan penggunaan DD untuk jalan lingkungan di dusun Kemuning. Karena itu menggunakan CSR," tuturnya menegaskan.

Komunikasi terkait CSR yang diduga diterima pihak desa melalui oknum Kades yang 'sebagian' digunakan untuk pembangunan jalan lingkungan tersebut, sudah sejak setahun lalu bukan satu atau dua bulan ini.

"Perjanjiannya bisa dipastikan tahun lalu. Karena apa, karena saat ini lagi proses pengurukan," tuturnya.

Dia mengungkapkan sebelum mendirikan bagunan di lokasi itu, perusahaan sudah lebih dulu melakukan komunikasi dengan pihak desa untuk pengurusan izin dan sebagainya pada tahun lalu.

"Pihak desa nantinya akan bilang, manfaat perusahaan disini apa. Kemudian perusahaan akan menawarkan tenaga pekerja mayoritas diutamakan dari desa setempat. Selain itu juga ada proses lobi-lobi hal lain termasuk dana CSR itu. Bahasanya untuk "pengamanan". Pabrik juga kan ada proses pengurukan, pembangunan pagar dan lainnya, nah disitu itu peran lobi-lobi tadi," katanya.

*Diduga Gunakan Aspal Sisa*

Selain mulai terkuaknya anggaran yang digunakan untuk pengaspalan jalan lingkungan di Dusun Kemuning, Desa Tanggungan, Gudo, Kabupaten Jombang berasal dari dana CSR atau TJSL.

Baca juga: Jalan Rusak di Perumahan Alghoni, Warga Keluhkan Bahaya dan Minimnya Tanggapan Pemerintah

Untuk menekan biaya agar bisa mengerikan keuntungan berlebih, aspal hotmix juga disinyalir menggunakan sisa dari pengerjaan di lain tempat. Karena rekanan yang mengerjakan pengaspalan dikenal memiliki kedekatan koneksi di salah satu perusahaan penyedia aspal hotmix.

"Aspal hotmix itu juga dari sisa pengerjaan di wilayah lain lho. Semua sudah tau sosok rekanan yang mengerjakan, modusnya juga seperti itu. Ambil aspal sisa dari pengerjaan lain, karena lebih murah. Katakanlah jalan lingkungan butuh 15 ton aspal hanya cukup mengeluarkan uang Rp7 juta sampai Rp10 juta. Apalagi pengerjaan dilakukan secara manual dan kualitasnya sangat jelek, kemungkinan harga tidak sampai segitu," tuturnya.

Apalagi menurutnya Desa Tanggungan, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang mendapatkan Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Bupati senilai Rp150 juta di tahun ini.

"Tapi titik BKK Bupati bukan di Dusun Kemuning. Tetapi untuk menyiasatinya agar pengaspalan dari dana CSR bisa diklaim menggunakan anggaran pribadi, pengerjaannya berbarengan atau minimal beda sehari dua hari," pungkasnya.

Pernyataan perangkat desa di wilayah Gudo ini diamini salah seorang warga Desa Tanggungan berinisial H. "Iya benar itu (diduga) menggunakan dana CSR perusahaan yang saat ini lagi proses pengurukan," katanya, Selasa (25/6/2024) sore.

H juga membenarkan jika proses komunikasi perusahaan dengan pihak desa sudah terjadi setahun lalu.

Baca juga: Kualitas Jalan Lapen di Palrejo Jombang Jauh dari Harapan

"Lucu juga sebenarnya, pengaspalan jalan lingkungan diklaim menggunakan anggaran pribadi. Kalau kita sebagai rakyat kecil, cukup tau saja," pungkasnya.

Sebelumnya, proyek pengerjaan pengaspalan jalan lingkungan sepanjang 2,8 kilometer di dusun Kemuning, desa Tanggungan, Gudo, Kabupaten Jombang menjadi rasan-rasan banyak pihak.

Pengaspalan jalan lingkungan yang sudah pasti mengeluarkan uang puluhan juta hingga ratusan juta tersebut, dinilai penuh kejanggalan lantaran diklaim menggunakan uang pribadi kepala desa Tanggungan.

Kepala Desa Tanggungan, Kosim menegaskan jika pengaspalan jalan lingkungan di dusun Kemuning memakai uang pribadinya.

"Itu uang pribadi saya. Ada yang bilang dari BK. Bukan," kata dia, Sabtu (22/6/2024).

Dijelaskan kades berkacamata ini, perbaikan jalan lingkungan yang diduga menghabiskan uang ratusan juta tersebut, agar masyarakat tidak lagi gaduh dengan janji politik anggota legislatif DPRD Jombang dari dapil di Kecamatan Gudo.rif

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru