Ricuh di Ponorogo, Brimob Turun Tangan

realita.co
Petugas Brimob Polda Jatim melerai demostrasi warga yang berujung kericuhan saat simulasi pengamanan Pilkada Ponorogo.

PONOROGO (Realita)- Kawasan seputaran Aloon-Aloon kota Ponorogo mencekam. Ini setelah puluhan warga terlibat kericuhan dengan petugas saat melakukan aksi unjuk rasa, Senin (19/08/2024).

Demonstran yang emosi melempari petugas gabungan TNI-Polri yang tengah melakukan pengamanan aksi unjuk rasa. Bahkan, beberapa warga menjadi korban akibat terlibat kericuhan dengan petugas.

Baca juga: Kapolda Metro Jaya Hadir Dalam Peringatan HUT ke-77 Korps Brimob Polri

Tapi tenang, demonstrasi berujung kericuhan yang terjadi di Aloon-Aloon Ponorogo tepatnya di depan Paseban ini merupakan adegan dalam simulasi pengamanan Pilkada yang digelar Polres dan Kodim 0802 Ponorogo.

Dimana dalam adegan hasil dari pemungutan suara, salah satu pendukung paslon calon kepala daerah (Cakada) menemukan adanya indikasi kecurangan, tak terima calonnya kalah para pendukung paslon yang kalah suara ini pun melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor KPU yang simbolkan tenda warna hitam. Mulai dari skala kecil hingga besar yang membuat 1 SSK Brimob Polda Jatim dengan kendaraan Panser dan water canon turun tangan.

Baca juga: TNI-Polri Gotong Royong Bersihkan Material Tanah Longsor

Kapolres Ponorogo AKBP Anton Prasetyo mengatakan, adegan kericuhan yang melibatkan petugas dan warga yang ternyata adalan personil Polres dan Kodim ini untuk melihat kesiapan petugas dalam menangani kericuhan dalam proses pilkada hingga hasil perhitungan suara.

" Jadi kesiapan petugas itu seperti apa mulai kericuhan sekala kecil hingga besar yang harus melibatkan Brimob Polda Jatim untuk menanganinya," ujarnya.

Baca juga: Setiap Anggota Polri Wajib Kuasai Ilmu Beladiri

Anton mengaku, untuk mengamankan Pilkada Ponorogo pihaknya akan menerjunkan 635 personil dari Polres Ponorogo 240 personil dari Kodim 0802 Ponorogo, 640 personil dari Linmas, dan 1 SSK dari Sat Brimo Polda Jatim untuk mengamankan jalannya kontestasi Pilkada Ponorogo.

" Jadi semua potensi kerawanan kami pantau di 21 Kecamatan termasuk gedung-gedung VIP kami amati, guna mengantisipasi munculnya potensi kerawanan di setiap tahapan pemilu. Mulai dari Black Champaign, money politics, Hoak's dan kerawanan yang lainnya," pungkasnya. znl

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru