Dua Hari Hilang, Ibu Musrifah Ditemukan Tewas Dalam Sumur

realita.co
Foto korban semasa hidup. Foto: BPBd

PAMEKASAN- Musrifah (55), warga Dusun Konten, Desa Banyupelle, Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan, yang tewas di sebuah sumur kedalaman 20 meter milik warga setempat berhasil dievakuasi.

Kapolres Pamekasan AKBP Jazuli Dani Iriawan melalui Kasihumas AKP Sri Sugiarto mengatakan, evakuasi jenazah korban, dilakukan oleh aparat, Sat Brimob, Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama warga setempat.

Baca juga: Kapten Timnas Arab Saudi Jatuh dari Lantai 2 Rumahnya, Kakinya Patah

la menyampaikan Kronologisnya, bahwa kejadian itu berawal pada hari Jum'at tanggal 13 September 2024 sekira pukul 04.00 WIB.

Saksinya Ahmadi yang tak lain adalah suami korban hendak berangkat berjualan ke pasar Aeng Nyonok Ds. Banyupele, pada saat itu korban masih di rumahnya.

"Namun sekira pukul 05.00 Wib saat Ahmadi pulang dari berjualan, korban sudah tidak ada dirumah, akhirnya Amadi bersama pihak keluarga melakukan. Pencarian di sekitar pekarangan rumah, namun juga tidak ditemukan," katanya.

Baca juga: Diduga Jatuh dari Pohon Kelapa, Seorang Petani Ditemukan Tak Bernyawa

Kemudian, Hingga, Sabtu 14 September 2024 sekira pukul 18.00 Wib korban ditemukan ada didalam sumur milik Kyai Rofiqi oleh saksi Mukmin dan saksi Romli yang kemudian kejadian tersebut dilaporkan ke Polsek Palengaan.

"Sekira pukul 19.00 Wib Kapolsek Palengaan bersama anggota serta tim Inafis Satreskrim Polres Pamekasan tiba di lokasi disusul tim Sat Brimob Polda Jatim Batalyon D Pamekasan dan tim BPBD Pamekasan," ungkap AKP Sri, Minggu (15/09/2024).

"Dalam waktu singkat kurang lebih 30 menit, berkat kekompakan dan kerjasama tim, dari pukul 21.00 Wib dilakukan evakuasi oleh tim gabungan dan pada pukul 21.30 Wib korban berhasil dievakuasi dari dalam sumur," tegas Kasihumas.

Baca juga: Penumpang Terjatuh dari Bus Saat Bus Melaju di Jalan Tol

Selanjutnya korban dibawa kerumah duka, dengan adanya kejadian tersebut pihak keluarga tidak menuntut secara hukum, pihak keluarga menyadari bahwa kejadian tersebut murni musibah dan takdir dari Allah SWT.

"Pihak keluarga menolak untuk dilakukan pemeriksaan luar jenasah dan menolak untuk dilakukan otopsi, diperkuat dengan surat pernyataan, menurut keterangan dari warga bahwa korban mempunyai riwayat gangguan kejiwaan," pungkas AKP Sri Sugiarto.ha

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru