PARE- Ratusan warga di Pare, Kediri, dilarikan ke rumah sakit. Mereka diduga mengalami keracunan makanan saat menghadiri peringatan Maulid Nabi.
Warga yang mengalami keracunan massal adalah warga Desa Krecek, Badas, Kabupaten Kediri. Mereka kemudian dilarikan ke sejumlah rumah sakit.
Kapolsek Pare AKP Siswo Adi membenarkan adanya ratusan warga yang dilarikan dan dirawat oleh pihak medis di Rumah Sakit Kabupaten Kediri (RSKK) dan Rumah Sakit HVA Toelungredjo, Kabupaten Kediri.
"Iya benar ini tadi kami menerima laporan ada seratusan lebih warga yang dirawat di RSKK dan RS HVA. Dugaan awal adalah keracunan massal," ujar Siswo, Rabu (2/10/2024).
Dari pantauanĀ di rumah sakit, tampak hiruk pikuk pihak medis menerima kedatangan warga yang mengalami gejala dugaan keracunan.
"Ini begitu saya mendapat laporan, saya langsung datang ke rumah sakit dan sebagian anggota Polsek Pare di lokasi TKP," kata Siswo.
Hingga pukul 01.30 WIB, sejumlah warga masih ada yang datang dan dibawa masuk ke ruang IGD untuk mendapatkan perawatan, dan sebagian lainnya juga dipulangkan dengan sejumlah mobil ambulans dari pihak rumah sakit.
Ada sebanyak 3.000 jemaah pengajian Majlis Ta'lim dan Sholawat Syubbanus Salimiyyah Sumbersari, Desa Kencong, Kecamatan Kepung, Kediri pada Selasa malam (1/10/2024). Ratusan orang di antaranya mengalami keracunan makanan.
"Mereka ini merupakan warga dari jemaah pengajian yang menerima makanan snack dari seseorang di luar kepanitiaan infonya," kata Siswo.
Sama halnya yang dijelaskan Nur, seorang jemaah pengajian yang datang bersama putrinya dari Kecamatan Kayen, Kabupaten Kediri. Ia datang ke lokasi sekitar pukul 20.30 WIB. Saat memasuki area pengajian, ia diberikan paket makanan dan minuman oleh seseorang yang bukan dari panitia pengajian.
Mengira makanan minuman aman dikonsumsi, mereka pun meminum minuman semacam susu dalam kemasan botol plastik. Selang 20 menit kemudian, Nur dan putrinya langsung merasakan mual, lemas, dan muntah.
"Saya datang bersama anak dan jemaah lainnya, ketika masuk dikasih makan minum dari orang lain, bukan panitia. Langsung kami makan dan minum semacam susu, sekitar 20 menit langsung mual, muntah, dan lemas. Tiba-tiba sudah di rumah sakit," jelas Nur.
Hal senada dijelaskan Agus, seorang pedagang asongan jajanan keliling di sekitar pengajian. Ia dan istrinya mendapatkan sepaket makanan dan minuman dari seseorang. Minuman pemberian orang tersebut diminum istrinya sembari menawarkan barang dagangan miliknya.
Juga tak butuh waktu lama, kondisi istri Agus langsung lemas, pusing, muntah, dan nyaris pingsan. Meski acara pengajian belum dimulai, banyak peserta yang mengeluh pusing, mual, dan muntah.
"Saya kan jualan asongan, dan dikasih jajan minum dari seseorang, lalu saya kasihkan istri dan langsung diminum. Nggak lama istri saya mual, muntah, lemas, dan nyaris pingsan. Padahal saat itu masih selawatan, acara inti pengajian belum mulai, namun banyak jemaah yang seperti pingsan dan muntah," jelas Agus.jm
Editor : Redaksi