SUMENEP (Realita)- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penurunan signifikan angka kemiskinan di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, dalam tiga tahun terakhir.
Berdasarkan data BPS, angka kemiskinan di Sumenep yang pada 2022 tercatat sebesar 18,76 persen, turun menjadi 18,7 persen pada 2023, dan terus berkurang hingga 17,78 persen pada tahun 2024.
Baca juga: Pemkab Sumenep Diganjar Dua Penghargaan sebagai Penghasil Sapi dan Ikan Terbesar di Jatim
Kepala BPS Sumenep, Joko Santoso, menjelaskan bahwa penurunan kemiskinan yang terjadi dalam tiga tahun terakhir ini jauh lebih signifikan dibandingkan periode sebelumnya.
“Jumlah penduduk miskin di Sumenep pada 2022 mencapai 206,20 ribu jiwa, sedangkan pada 2024 turun menjadi 196,42 ribu jiwa,” jelas Joko.
Penurunan angka kemiskinan tersebut bahkan menempatkan Sumenep sebagai kabupaten dengan penanganan kemiskinan terbaik di Jawa Timur.
Baca juga: Satpol PP Sumenep Tingkatkan Pengawasan Rokok Ilegal melalui Siroleg
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumenep, Arif Firmanto, menyatakan keberhasilan ini tidak terlepas dari berbagai program yang dicanangkan oleh Pemerintah Kabupaten Sumenep di bawah kepemimpinan Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo.
“Program seperti bantuan kepada guru ngaji, beasiswa pendidikan, serta pembangunan infrastruktur telah berperan penting dalam menekan angka kemiskinan,” ujar Arif.
Selain itu, sektor ketenagakerjaan juga memberikan kontribusi positif, dengan tingkat pengangguran terbuka (TPT) yang tercatat hanya 1,36 persen pada 2022, terendah di Jawa Timur.
Baca juga: Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat, Pemkab Sumenep Percepat Pemanfaatan DBHCHT
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sumenep juga menunjukkan peningkatan, dari 67,74 persen pada 2021 menjadi 69,13 persen pada 2023.
“Pemerintah daerah akan terus berupaya memperkuat pembangunan infrastruktur dan meningkatkan dukungan bagi usaha mikro dan kecil agar tren positif ini dapat dipertahankan dan ditingkatkan,” pungkasnya. (haz)
Editor : Redaksi