Semakin Dipercaya, Untag Surabaya Jadi Pelaksana Resmi Pelatihan Pekerti

realita.co
Rektor Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, Prof. Dr. Mulyanto Nugroho, MM., CMA., CPA.,

SURABAYA(Realita)-Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya mendapat kepercayaan dari Kemenristekdikti RI. Kampus merah-putih ini menjadi salah satu penyelenggara Pelatihan Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (Pekerti).

Pelatihan ini secara resmi dibuka oleh Rektor Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, Prof. Dr. Mulyanto Nugroho, MM., CMA., CPA., secara daring dan diikuti oleh 125 dosen dan berlangsung selama 5 hari mulai tanggal 23 – 27 Agustus 2021. “Selamat datang di Kampus Merah Putih, selamat mengikuti Pelatihan Pekerti,” tuturnya.

Baca juga: Viral Video Murid Pakai Topeng Hindari Mencontek, Begini Kata Kadispendik Surabaya

Berdasarkan surat edaran yang dikeluarkan oleh Kemenristekdikti, Untag Surabaya terpilih menjadi salah satu perguruan tinggi pelaksana resmi Pelatihan Pekerti dan Applied Approach (AA) dari 57 perguruan tinggi di tanah air. “Mudah-mudahan amanah dari Ristekdikti ini kita bisa menyelenggarakan dengan sebaik-baiknya,” kata Prof. Nugroho.

Dosen sebagai salah satu Sumber Daya Manusia (SDM) di lingkungan Perguruan Tinggi memegang peranan penting dalam mendukung perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.  Program pekerti menjadi upaya agar para dosen bisa meningkatkan kompetensi profesional dosen dalam memangku jabatan fungsional terutama dalam peningkatan keterampilan atau kemampuan ilmu pendidikan yang dimiliki. Dosen akan dibekali keterampilan mengajar yang baik dan benar sekaligus sesuai tuntutan zaman.

Baca juga: Ramai Fenomena Guru Takut Murid di Medsos, Begini Kata Dispendik Surabaya 

Adanya pandemi membuat pelatihan pekerti kali ini terlaksana dengan sistem daring. Oleh karenanya, Kepala LLDIKTI Wilayah VII Jawa Timur, Prof. Dr. Ir. Suprapto, DEA. menekankan butuhnya dukungan IT dan Learning Management System (LMS) yang baik dari pelaksana kegiatan. “Karena ini menyangkut kelulusan peserta. Tidak hanya hadir saja tapi tidak dapat substansi. Bukan itu tujuannya,” jelasnya.

Selain itu, pelatihan Pekerti menjadi sarana yang sangat penting untuk dosen dalam meningkatkan proses belajar mengajar. Dia menegaskan agar peserta fokus mengikuti acara dan menyelesaikan penugasan dengan baik. Prof. Prapto memaparkan, “Merupakan tugas dosen menjadikan mahasiswa yang kompeten dibidangnya. Materi yang diajarkan bisa jadi bagus, tapi kalau metode pembelajarannya tidak bagus maka akan meleset sampai mahasiswa”. Dengan begitu, peserta pelatihan nantinya mampu menjadi dosen profesional. 

Baca juga: Stop Bullying di Lingkungan Sekolah, Satpol PP Goes To School Sosialisasi Bahaya Kenakalan Remaja

Materi Pelatihan Pekerti disampaikan oleh narasumber yang pakar di bidangnya, yaitu Prof. Dr. Tatik Suryani, Psi., MM. (STIE Perbanas Surabaya) Prof. Dr. Dyah Sawitri, SE., MM. (Universitas Gajayana Malang), Prof. Dr. Ir. Achmadi Susilo, MS. (Universitas Wijaya Kusuma Surabaya) Sementara materi pembelajaran yang dilaksanakan meliputi Pendidikan sebagai Sistem & Jenjang Karir Dosen, Dasar-Dasar Komunikasi dan Keterampilan Dasar Mengajar hingga Taksonomi & Tujuan Instruksional.(arif)

 

Editor : Arif Ardliyanto

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru