SURABAYA(Realita)-Kondisi perekonomian diramalkan membaik hingga akhir tahun 2021. Perbaikan kondisi ekonomi tersebut tak hanya terjadi di negara maju melainkan di semua negara, termasuk Indonesia. Bahkan, pertumbuhan ekonomi nasional tahun ini diproyeksi bisa mencapai 5,9%.
Hal itu diungkapkan Presiden Direktur PT Schroder Investment Management Indonesia (Schroders Indonesia) Michael T. Tjoajadi, pada sebuah webinar tentang pengelolaan keuangan dan asuransi.
Baca juga: FESyar Jawa 2023 Dibuka, 4 Langkah Strategis BI Dukung Ekonomi Syariah
“Saya optimistis, pemulihan ekonomi juga akan terjadi di Indonesia, seiring optimisme pasca pelaksanaan vaksin Covid-19, pelan tapi pasti, akan tercipta herd immunity di Indonesia dan seluruh dunia,” ungkap Michael.
Michael menambahkan, daya beli masyarakat di beberapa negara mulai mengalami peningkatan, seiring dengan menggeliatnya perekonomian dunia. Harga berbagai komoditi, seperti minyak, batubara, nikel, CPO, dan lainnya diperkirakan akan mengalami kenaikan. Demikian pula sektor usaha akan kembali beroperasi dan meningkatkan produksi, yang selanjutnya berdampak pada kebutuhan SDM, serta peningkatan penghasilan karyawan. Semua indikator tersebut menunjukkan bahwa orang mulai membelanjakan uang, termasuk memulai kembali berinvestasi.
“Semua bergerak, inflasi akan mulai bergerak, daya beli membaik, suku bunga harus adjust dari tingkat inflasi, laba perusahaan publik juga mengalami kenaikan, dan otomatis akan berdampak pada kenaikan harga saham,” paparnya.
Namun, lanjut Michael, investor harus pintar dalam memilih jenis instrumen investasi dalam portofolionya. Sebab, tidak semua sektor usaha bergerak positif. Ada sektor yang masih stagnan, serta mengalami kerugian. Begitupula dalam memilih asuransi, disarankan memilih perusahaan yang terbukti memberikan layanan serta fitur optimal dalam memberikan proteksi kesehatan dan jiwa kepada nasabah.
Direktur PT AXA Mandiri Financial Services (AXA Mandiri) Joshua Rudi Nugraha mengungkapkan, adanya pandemi ternyata tidak menyurutkan minat masyarakat untuk berasuransi. Bahkan sebaliknya, selama pandemi, perusahaan asuransi mengalami peningkatan premi, serta peningkatan klaim. Hal itu dikarenakan, pandemi ini menyadarkan masyarakat pentingnya berasuransi untuk memitigasi risiko masa depan.
Baca juga: Hadirkan Beragam Hiburan, BI Jatim Sosialisasikan FESyar Jawa 2023
Berdasarkan hasil riset dari Accenture, kebutuhan dasar seseorang sudah berubah kepada personal health, health of friend and family, dan financial security. Karena itu, seseorang harus memiliki pondasi perencanaan keuangan yang tetap dan pilihannya adalah perlindungan asuransi atau proteksi.
“Kesehatan adalah hal yang utama. Saat pandemi sekarang ini, telah mengubah mindset masyarakat. Mereka berorientasi pada kesehatan pribadi, keluarga dan teman-temannya. Terjadi shifting, di mana prioritas berubah. Kesehatan, obat, vitamin, yang dulunya tidak masuk kebutuhan utama, sekarang sudah wajib harus ada dalam sebuah keluarga,” papar Joshua.
Sebagai perusahaan asuransi yang tergabung dalam Grup Bank Mandiri dan AXA Group, salah satu perusahaan asuransi terbesar di dunia, AXA Mandiri termasuk yang cepat beradaptasi dengan perubahan prilaku konsumen/nasabah dan aturan pembatasan oleh pemerintah. Untuk melayani 3 juta lebih nasabahnya, AXA Mandiri memberikan layanan berbasis virtual, agar nasabah tetap mendapatkan layanan asuransi dan kesehatan, meski tetap berada di rumah.
Baca juga: Sosialisasi Program dan Layanan Mandiri Taspen ke Peserta Pensiun Pelindo Regional 3
Diantaranya adalah, nasabah bisa melakukan klaim kesehatan via aplikasi whatsapp (WA). Untuk nasabah yang sakit, bisa mendapatkan layanan evakuasi medis dan perawatan medis, juga ada mobile medical checkup. Seiring dengan maraknya digitalitasi, AXA Mandiri juga menghadirkan telekonsultasi, yakni nasabah yang terpilih bisa berkonsultasi secara pribadi mengenai kesehatan secara gratis. Terakhir, ada layanan bagi nasabah yang tengah isolasi mandiri, bisa melakukan klaim atas semua hal yang berhubungan dengan isolasi mandiri.
“Tidak semua perusahaan asuransi mau menerima klaim untuk kebutuhan obat-obatan dan tindakan medis selama isolasi mandiri. Namun, AXA Mandiri bisa menerima klaim, walau nasabah isoman di rumah. Sejumlah hal yang bisa diklaim nasabah, seperti tes swap/PCR, biaya konsultasi dokter, pemeriksaan diagnostic/check laboratorium, seperti paru-paru, kekentalan darah, kebutuhan vitamain dan suplemen, termasuk biaya katering makanan sehat juga ditanggung asuransi,” tutupnya.(arif)
Editor : Arif Ardliyanto