GAZA (Realita) - Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang akan dilantik Senin (20/1/2025) dilaporkan hendak merelokasi sekitar 2 juta warga Gaza ke Indonesia selama rekonstruksi pascaperang.
Laporan itu datang dari media Yahudi, JFeed, mengutip NBC News.
Baca juga: Galon Air Jadi Simbol Baru Demo Pro Palestina di Kampus-kampus AS
Menurut laporan tersebut, tim transisi Donald Trump-JD Vance sedang menjajaki proposal kontroversial untuk relokasi tersebut. Indonesia, lanjut laporan itu, dianggap sebagai negara tuan rumah potensial.
Tak ada penjelasan dalam laporan itu mengapa Indonesia disebut-sebut sebagai lokasi potensial untuk rencana Trump tersebut.
Kehancuran yang meluas telah terjadi di Jalur Gaza, Palestina, sejak perang Hamas-Israel dimulai 7 Oktober 2023.
Baca juga: Pendukung Palestina Diserang, Mahasiswa Kampus Ternama AS Tawuran
Ada lima wilayah Jalur Gaza dengan kehancuran terparah. Kota Gaza menanggung kerusakan terberat, dengan 74% bangunan hancur atau rusak parah. Gaza Utara menyusul dengan tingkat kerusakan 70%, kemudian Khan Younis dengan 55% bangunan rusak, Deir al-Balah dengan 50% bangunan rusak, dan Rafah, yang saat ini menampung banyak pengungsi Palestina, dengan 49% bangunan tidak dapat digunakan.
Secara keseluruhan, 60% bangunan di seluruh Jalur Gaza telah rusak atau hancur. Perkiraan bulan Oktober 2024 menghitung 128.000 bangunan rusak—jumlah yang sejak itu bertambah secara signifikan.
Usulan Trump, yang diungkapkan oleh seorang pejabat transisi yang tidak disebutkan namanya, menghadapi skeptisisme yang signifikan.
Negara-negara regional secara konsisten menentang penerimaan pengungsi Palestina, khawatir akan memungkinkan terjadinya krisis pengungsi baru. Banyak warga Palestina khawatir mereka akan dilarang kembali ke Gaza jika mereka pergi.sin
Editor : Redaksi