SIDOARJO (Realita) - Sebanyak 5.000 pelajar SMA/SMK sekolah dan santri Pondok Pesantren (Ponpes) di Kabupaten Sidoarjo mendapat vaksinasi Covid-19. Salah satunya pelajar Madrasah Aliyah As Syafi'iyah Kedensari Tanggulangin serta santri Ponpes Al-Muayyad Wates Tanggulangin.
Ratusan santri Pelajar Ponpes yang berada di Kecamatan Tanggulangin tersebut mendapatkan vaksin Sinovac dosis pertama. Bupati Sidoarjo H. Ahmad Muhdlor Ali S.IP, hadir meninjau pelaksanaan vaksinasi massal untuk 500 santri dan pelajar yang digelar Badan Intelijen Negara (BIN) di Ponpes Al-Muayyad Wates Tanggulangin, Selasa (31/8).
Baca juga: Bikin Konten Memperbolehkan Bertukar Pasangan, Gus Samsudin Jadab Jadi Tersangka
Bupati Sidoarjo H. Ahmad Muhdlor Ali atau Gus Muhdlor menyampaikan terima kasihnya kepada BIN Jatim atas pelaksanaan vaksinasi bagi pelajar di Kabupaten Sidoarjo. Hal seperti ini menurutnya bentuk komitmen pemerintah dalam mempercepat vaksinasi. Gus Muhdlor mengatakan kedepan vaksinasi bagi pelajar seperti ini juga akan diprioritaskan di jenjang SMP.
"Kenapa kemudian SMP, karena itu yang menjadi yuridis kabupaten,"ucapnya.
Dikatakan Gus Muhdlor, kurang lebih ada 100 ribu pelajar SMP di Kabupaten Sidoarjo yang akan menerima Vaksinasi dan secara bertahap pelajar yang divaksin usia 12 sampai 18 tahun. Namun saat ini kendalanya ada pada ketersediaan vaksin merk Sinovac. Pasalnya hanya vaksin Sinovac yang dapat disuntikkan kepada pelajar.
"Kemarin kita komunikasi dengan Kabinda, kita dapat supplay 7 ribu sehari untuk menyasar semua SMP-SMP swasta, semoga itu terealisasi,"ucapnya.
Untuk menambah ketersediaan vaksin Sinovac bagi pelajar, Gus Muhdlor juga akan berkoordinasi dengan daerah lain. Stok vaksin Astrazeneca yang banyak diperoleh Kabupaten Sidoarjo akan ditukar dengan vaksin Sinovac dari Kota Surabaya.
Baca juga: Jumat Keramat, KPK Periksa Bupati Sidoarjo Gus Muhlor
"Kita kemarin coba nego untuk tukar karena kita lebih banyak vaksin Astrazeneca, vaksin astra ini notabenenya tidak bisa disuntikkan ke anak-anak usia 12 sampai 18 tahun,"ucapnya.
Dalam kesempatan itu Kabinda Jawa Timur, Marsma TNI Rudy Iskandar mengatakan selain melaksanakan vaksinasi bagi pelajar, institusinya juga melaksanakan vaksinasi door to door di Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo. Dosis vaksin yang disiapkan BIN untuk Kabupaten Sidoarjo sebanyak 5.000 dosis vaksin. Namun dikatakannya secara keseluruhan kurang lebih 30 ribu dosis vaksin dilakukan ditempat lain. Dirinya juga telah merencanakan melaksanakan 3 kali vaksinasi dalam seminggu.
"Sasaran kita anak usia 12 sampai 17 tahun, jadi saya sudah merencanakan beberapa sekolah, diantaranya di Sidoarjo, Gresik dan seluruh kabupaten di Jawa Timur, sekali pelaksanaan vaksin saya menyiapkan 7.500 dosis, "ucapnya.
Baca juga: Dibidik KPK, Harta Gus Muhdlor Capai Rp 4,7 Miliar
Pelajar Kelas X MA As Syafi'iyah Kedensari Tanggulangin Alvi Salwa mengucapkan terimakasih kepada bupati Sidoarjo.
Alvi mengaku setelah dirinya mendapatkan vaksin merasa aman. Sekarang ia merasa tidak khawatir melaksanakan belajar tatap muka. Meski begitu, Santriwati ponpes As Syafi'iyah itu tetap menjalankan protokol kesehatan.
"Setelah ikut vaksinasi jadi tenang, tidak khawatir lagi saat ikut belajar tatap muka. Yang penting lagi tetap pakai masker dan menerapkan prokes, "ucapnya singkat. jn
Editor : Redaksi