MADIUN (Realita) - Sebanyak 7.530 siswa di 36 SDN di Kota Madiun mulai mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas, Senin (27/9/2021). Namun sebelum masuk sekolah, mereka wajib menjalani rapid tes antigen gratis yang telah disiapkan Pemkot Madiun di masing-masing sekolah.
"Bisa masuk PTM kalau melalui skrining rapid tes antigen. Kalau hasilnya negatif boleh masuk kelas mengikuti pembelajaran. Yang kedapatan positif saya siapkan ambulans dibawa ke rumah sakit," kata Walikota Madiun, Maidi usai meninjau secara langsung uji coba PTM perdana di SDN 01 Kartoharjo (Guntur) dan SDN 05 Madiun Lor (Endrakila), Senin (27/9/2021).
Baca juga: Tiba-tiba Mbah Kuri Ponorogo Datangi Rumah Bacawali Madiun Maidi
Walikota menuturkan, rapid test massal itu sebagai upaya skirining awal untuk mengantisipasi klaster baru penyebaran Covid-19 disekolah. Pun, dirinya juga meminta setiap sekolah memiliki fasilitas rapid tes antigen yang tersedia di UKS. Ketika ada siswa yang tidak sehat, dicek kesehatannya melalui rapid tersebut.
"Jangan sampai anak itu keluyuran di sekolah. Makanya kita antisipasi dulu. Bukan kena masalah, baru di rapid antigen. Itu nanti menyesal setelah kejadian. Di Kota Madiun, dirapid antigen dulu, baru masuk," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Madiun, Lismawati mengatakan, dari hasil rapid test angtigen di 36 SDN tidak ditemukan adanya siswa yang terkonfirmasi Covid-19. Sehingga pembelajaran secara terbatas tetap dilakukan sampai adanya evaluasi berikutnya.
"Sejauh saya keliling tadi semua sehat. Tidak ada temuan. Mudah-mudahan terus begitu," ujarnya.
Baca juga: Bapelitbangda Sosialisasikan RPJPD Kota Madiun 2025-2045
Sementara itu Kepala SDN Guntur Kota Madiun, Sriatun menyatakan, sebanyak 173 siswa kelas 4,5 dan 6 telah menjalani rapid antigen sebelum memulai PTM. Hasilnya seluruhnya negatif. Sebelum PTM pun dirinya juga telah menyebar angket ke wali murid, untuk mendapat persetujuan sekaligus kesediaan mengikuti rapid tes antigen.
"Siswa kami tadi mengikuti rapid tes dulu sebelum masuk kelas sesuai arahan Walikota dan hasilnya alhamdulilah negatif semua," paparnya.
Pada PTM terbatas ini, dirinya menjadwalkan siswa hanya masuk sekolah dua kali dalam seminggu. Yakni Senin dan Rabu, terbagi dua sesi. Per sesinya 2 jam. Untuk siswa nomor absen ganjil masuk jam 07.00-09.00 WIB. 30 menit berikutnya untuk sterilisasi kelas. Sedangkan sesi kedua dimulai pukul 09.30-10.30 WIB.
Baca juga: Peringati Hari Pahlawan, Pj Wali Kota Madiun Ajak Masyarakat Teruskan Perjuangan
"Jadi kami benar-benar menerapkan protokol kesehatan di sekolah. Siswa wajib pakai masker. Ketika datang pun, siswa dicek suhu tubuh dulu setelah itu kami arahkan untuk mencuci tangan, " terangnya.
Seperti diketahui PTM terbatas jenjang SD di Kota Madiun hanya berlangsung di 36 sekolah dari total 73 SD negeri dan swasta. PTM tersebut hanya diikuti siswa kelas 4, 5 dan 6. Sedangkan siswa kelas 1, 2, 3 direncanakan mengikuti PTM mulai pekan depan.adv
Editor : Redaksi