NEW DELHI - Seorang remaja laki-laki asal India menyuntik dirinya dengan Merkuri, zat yang mematikan. Tindakan ceroboh ini dilakukan karena dia ingin menjadi seperti pahlawan super X-Men , tokoh favoritnya.
Kasus yang tidak biasa itu ditulis dalam sebuah laporan di National Center for Biotechnology Information, yang mengungkap luka yang diderita anak yang tidak disebutkan namanya itu. Luka didapatnya setelah ia dengan sengaja menyuntikkan Merkuri ke dalam tubuhnya.
Baca juga: Buruan, Ini Daftar Film Baru yang Tayang di Bioskop Cinepolis Bulan Ini
Remaja malang tersebut lalu mengunjungi pusat trauma di India dengan beberapa luka yang tidak sembuh-sembuh di lengan kiri. Petugas medis menduga bahwa penyalahgunaan zat mungkin menjadi faktor sehingga dilakukan evaluasi psikiatri.
Remaja itu mengungkapkan bahwa dia sengaja menyuntik dirinya sendiri dengan Merkuri yang berhasil dia ambil dari termometer. Setidaknya, ia tiga kali melakukan hal itu.
Baca juga: 94 Pejuang Geger Cilegon Dibuang, Walikota Ajukan sebagai Pahlawan Nasional
Laporan tersebut mengatakan, bahwa remaja itu terinspirasi oleh karakter Mercury dari franchise X-Men yang telah muncul di sejumlah komik. Dalam komik, tubuh Mercury terdiri dari logam tidak beracun yang menyerupai Merkuri, yang dapat ia bentuk kembali atau padatkan sesuka hati.
"Menariknya, dia memiliki sejarah masa lalu dari beberapa gigitan laba-laba untuk mensimulasikan Spider-Man. Anehnya, dia tidak memiliki masalah kejiwaan lain dan memiliki IQ normal,” bunyi laporan itu, seperti dilansir Daily Star, Jumat (1/10).
Baca juga: Yang Masih Punya Cicilan di Bank, Siap-Siap Menjerit
Dokter melakukan pemeriksaan toksikologi untuk memeriksa kadar Merkuri dalam darah remaja tersebut. Untungnya dia melewatkan semua pembuluh darah utama saat menyuntikkan merkuri, tetapi boroknya harus dipotong dan dia harus menjalani operasi cangkok kulit.
"Pasien tidak mengembangkan tanda-tanda klinis keracunan kronis, membuktikan bahwa injeksi Merkuri subkutan memiliki risiko toksisitas sistemik yang rendah, dan histopatologi memainkan peran penting dalam diagnosis,” tukas laporan itu.si
Editor : Redaksi