SEMARANG - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus meningkatkan penyediaan hunian yang layak bagi masyarakat melalui program pembangunan Rumah Susun (rusun). Pada TA 2020, telah selesai dibangun 823 unit rusun dan dilanjutkan pada TA 2021 sebanyak 9.799 unit.
Baca juga: Kepala Otorita IKN dan Wakilnya Mundur, Diduga karena Status Lahan dan Investasi yang Tak Jelas
“Ini merupakan bukti nyata bahwa Pemerintah hadir dalam penyediaan hunian yang layak. Kami harapkan dapat meningkatkan kualitas hidup para penerima bantuan dengan memiliki rumah yang lebih layak, sehat dan nyaman," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Salah satu rusun yang tengah diselesaikan adalah Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Sawah Besar untuk menyediakan hunian layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Pembangunan Rusunawa Sawah Besar direncanakan terdiri dari 5 tower, di mana sebanyak 2 tower telah selesai pada 2019 lalu, 1 tower masih tahap konstruksi, dan sisanya 2 tower tahap usulan Pemerintah Kota Semarang.
Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Jawa III, Ditjen Perumahan Mochamad Mulya Permana mengatakan 2 tower Rusunawa Sawah Besar yang telah selesai konstruksi sudah dihuni untuk masyarakat terdampak pembangunan normalisasi Banjir Kanal Timur (BKT) di Kota Semarang. "Untuk tower yang telah selesai sudah diserahterimakan kepada Pemerintah Daerah untuk dimanfaatkan bagi masyarakat yang dulu terdampak normalisasi BKT. Total kedua tower saat ini sudah terisi penuh sebanyak 336 warga," kata Mochamad Mulya Permana.
Baca juga: Tidak Bayar Retribusi, Satpol PP Surabaya Segel 16 Unit Rusunawa Romokalisari
Kedua tower Rusunawa yang telah selesai masing-masing setinggi 3 lantai dengan tipe kamar 36 berjumlah 84 unit. Pembangunan tower 1 dikerjakan oleh kontraktor PT Aya Shopia Primatama dengan anggaran APBN TA 2019 sebesar Rp16,61 miliar dan tower 2 dikerjakan PT Tigamas Mitra Selaras dengan biaya sebesar Rp16,68 miliar. Rusunawa ini telah dilengkapi dengan jalan lingkungan, jaringan air bersih, drainase, sanitasi, listrik dan setiap unitnya tersedia meubelair, yakni lemari, tempat tidur, meja, dan kursi.
Sementara untuk tower ketiga saat ini dalam tahap konstruksi dengan progres sekitar 60%. Anggaran pembangunannya bersumber dari APBN TA 2021 sebesar Rp17 miliar. "Diharapkan tahun depan sudah selesai dan segera dimanfaatkan untuk penyediaan hunian layak di Kota Semarang. Untuk tipologi tower ketiga ini, sama dengan yang sudah selesai sebelumnya yaitu tipe 36 m2, jumlahnya 42 unit atau dapat menampung sebanyak 168 orang," ujar Mochamad Mulya Permana.
Baca juga: Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan PJ Bupati Banyuasin, Tinjau Tol Trans Sumatera
Untuk menambah kenyamanan bagi penghuni, tower Rusunawa yang tengah dibangun nantinya juga dilengkapi meubelair seperti lemari, tempat tidur, meja, dan kursi. Selain itu, di kawasan Rusunawa Sawah Besar juga dilengkapi ruang penunjang seperti ruang serbaguna, ruang pengelola, minimarket, toilet umum, hingga lapangan futsal yang merupakan dukungan dari Pemkot Semarang.
Salah satu penghuni sekaligus Ketua RW 10 Sawah Besar Suadu menyampaikan terima kasih atas pembangunan Rusunawa bagi masyarakat terdampak pembangunan normalisasi BKT Kota Semarang. "Awalnya memang pro dan kontra, tetapi setelah ada sosialisasi masyarakat menerima. Bahkan sekarang masyarakat merasa nyaman tinggal di sini. Ini tidak seperti rusun, justru seperti apartemen bintang 3 karena kita tinggal menempati, fasilitasnya lengkap dan lokasinya juga masih di dalam Kota Semarang," ujar Suadu.agus
Editor : Redaksi